MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Munculnya wacana Kotak Kosong di Pilkada Manokwari 2020, yang dihembuskan oleh kubu Petahana, dinilai tak rasional.
Pasalnya jika benar maka berapa besar cost politik yang digunakan untuk mendapatkan rekomendasi 16 partai politik di daerah.
“Partai itu tidak gratis, jadi jangan kita menghayal sesuatu yang tidak gratis,” kata Ketua DPD Partai PAN Manokwari, Sius Dowansiba.
Sius menuturkan, tak seharusnya wacana kotak kosong itu digaungkan, karena kita harus dapat memberikan kesempatan kepada orang lain agar mengisi ruang demokrasi yang ada.
“Kalau lawan kotak kosong berarti ada ketakutan, mesti dalam suatu pertandingan ada yang kalah dan ada menang. Ketika kemenangan dihasilkan dari suatu proses yang baik, baru dapat diakui kehebatan pemimpinnya,” ucap Sius.
Menurut Sius, seni demokrasi terletak pada terbukanya ruang politik kepada semua warga Negara untuk bersaing secara adil, jujur dan bermartabat, karena esensinya adalah pertarungan ide untuk mensejahterakan masyarakat.
“Jangan para pemimpin membuat wacana yang membingungkan rakyat, yang semestinya membuat sesuatu yang diakui rakyat sebagai keberhasilan, dalam hal demokrasi yang adil, jujur dan bermartabat,” terang Sius.
Sius menambahkan, hingga kini belum ada rekomendasi dari koalisasi Partai kepada bakal calon tertentu untuk Pilkada Manokwari.
“Kami sendiri baru lakukan pertemuan lintas partai dengan beberapa ketua-ketua Partai, nanti pada endingnya barulah kita lihat berapa partai yang memberikan rekomendasi,” sebut Sius.
“Saya harap sebagai pemimpin, kita tak boleh arogan, egois dan mementingkan diri sendiri, melainkan kita miliki tanggungjawab untuk mensejahterakan rakyat. Kita tidak boleh gunakan jabatan untuk tekan semua orang, karena jabatan itu amanah rakyat, karena itu biarkan rakyat memilih sesuai hati nuraninya,” tandasnya.(me)