HeadlineKab Manokwari Selatan

HUT PI ke-167 Tahun, Turut Dirayakan Oleh Jemaat Ransiki Raya

MANSEL,JAGATPAPUA.com-Perayaanabaran Injil (PI) ke-167 turut digelar Jemaat Ransiki Raya, di Klasis Ransiki, Sabtu (5/2/2022).

Perayaan tersebut diawali dengan pembacaan sejarah masuknya Injil di Tanah Papua, dan dihadiri langsung Bupati Markus Waran, sejumlah pimpinan OPD, serta ratusan jemaat di Ransiki Raya.

Pendeta Shirley Parinussa yang menjadi Pengkhotbah, mengangkat kisah kedatangan Ottow dan Geissler membawa Injil ke Tanah Papua 167 tahun silam.

Pendeta Parinussa kemudian membandingkan kondisi pada masa kedatangan Ottow dan Geissler terkait dengan pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

“Ottow dan Geissler datang pada masa-masa malaria, namun pekerjaan Allah tetap bekerja. Jadi, jangan jadikan pandemi Covid-19 penghalang pekerjaan Allah. Pekerjaan Allah tidak akan terhenti. Ottow dan Geissler datang di masa kelam di Tanah Papua, dosa di mana-mana. Namun dengan kekuatan kasih, manusia Papua diberkati,” tuturnya

Pendeta Parinussa kemudian mengingatkan para pemimpin yang telah dipercayakan Tuhan untuk membangun manusia Papua.

“Jangan hanya membangun fisik. Semangat Injil harus menjadi dasar parah pemimpin untuk membangun manusia,” ucapnya.

“Ottow dan Geissler hanya datang dengan satu senjata, yakni Injil. Mereka datang membangun manusia Papua dengan kasih. Para pendeta juga harus bekerja keras, pastori harus terbuka untuk jemaat,” sambungnya.

Pendeta Parinussa kemudian mengajak jemaat khususnya generasi muda untuk terus melanjutkan pekerjaan Alla.

“5 Februari Ini bukan merayakan sejarah, tapi hidup berdasarkan sejarah injil tersebut. Karena tuhan sudah bekerja di tanah ini. Tanah ini diberkati, penuh dgn susu dan madu. Semua yang ada di tanah ini sudah diberkati Tuhan melalui doa sulung Ottow dan Geissler,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Markus Waran pada sambutannya mengatakan, setiap jemaat harus mensyukuri perayaan Pekabaran Injil di Tanah Papua.

“Peristiwa yang terjadi hari ini 167 tahun silam, merupakan sejarah manusia Papua disentuh dengan Injil. Memang usaha yang dilaksanakan Ottow dan Geissler dalam mengenalkan Injil tidak instan. Ada proses panjang, daj akhirnya manusia Papua mengenal Injil dan pekerjaan Allah di Tanah Papua,” ucap Waran.

Waran kemudian berharap, setiap denominasi gereja bisa mengimplementasikan Injil di Mansel.

“Ini agar kita bisa membangun iman jemaat, kita kembangkan nilai-nilai kasih. Jadi membangun dengan hati dan melayani dengan kasih,” pungkasnya(jp/dhy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta