MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Aksi pemalangan Kampus Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, membuat aktivitas kampus lumpuh total dan mahasiswa banyak yang menganggur.
Aktivis kampus Unipa Frans Mambrasar, menyayangkan kondisi yang terjadi di kampus tersebut.
“Ini akibat banyak hal yang dikaitkan dan dijadikan sebagai persoalan kampus, salah satunya mengenai pemulangan mahasiswa Papua dari kota study,” tuturnya.
Menurut dia, kalau soal pemulangan mahasiswa ke Papua, dijadikan salah satu alasan untuk palang kampus, tentu itu tindakan salah, dan biarlah pemerintah yang menyelesaikan.
“Kalau kampus dipalang tentu mahasiswa sendiri yang jadi korban,” tuturnya
Dia menuturkan, sebagai mahasiswa tentu harus profesional apa lagi kita kaum intelektual, sehingga dalam menyampaikan aspirasi harus disalurkan ke lembaga yang tepat, seperti DPR, MRP dan pemerintah setempat.
“Kalau aspirasi disampaikan ke Unipa, Unipa tidak bisa mengambil kebijakan, karena Unipa itu lembaga pendidikan yang hanya melakukan kegiatan kependidikan untuk anak Papua,” sebutnya.
Dia meminta BEM dan MPM Unipa, selaku organisasi resmi kampus, dapat segera bertindak menyelamatkan anak-anak Papua yg ada di Unipa, dan mari kita sama-sama saling menghargai kita sebagai anak Papua.
“Jangan kita bicara selamatkan 10 orang terus mematikan 1000 orang. Jadi jangan bicara Papua kalau kita tidak menyadari hal ini. Kita harap BEM Unipa dan MPM Unipa dapat segera menyelesaikan persoalan ini,” tandasnya.(me)
