Dominggus Mandacan Paparkan 5 Target Realistis RKPD 2026, Merujuk Pada RPJMD 2025-2029
Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 21,66 persen, mengalami penurunan sebesar 0,49% dibandingkan tahun sebelumnya 22,15% namun masih tergolong tinggi secara nasional.

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Gubernur Papua Barat memaparkan sejumlah target realistis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemprov Papua Barat tahun 2026.
Ia mengatakan target tersebut merujuk pada RPJMD Papua Barat tahun 2025-2029.
Berikut capaian dan target pembangunan Provinsi Papua Barat yaitu:
Pertama, IPM papua barat pada tahun 2024 tercatat sebesar 67,69, menunjukkan adanya peningkatan 0,85 poin dari tahun sebelumnya yaitu 66,84.
“Peningkatan ini mencerminkan adanya kemajuan dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan standar hidup layak, meskipun masih berada di bawah rata rata nasional;target sasaran pada tahun 2026 sebesar 69,38;” papar Dominggus Mandacan
Kedua, angka kemiskinan di Papua Barat masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi bersama.
Pada maret 2024, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 21,66 persen, mengalami penurunan sebesar 0,49% dibandingkan tahun sebelumnya 22,15% namun masih tergolong tinggi secara nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbaikan dari sisi layanan sosial dan ekonomi, masih banyak masyarakat yang belum menikmati hasil pembangunan secara merata, target sasaran pada tahun 2026 sebesar 18,85%.
Ketiga, Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 20,80% pada tahun 2024 naik sebesar 16,89% dari tahun 2023 yaitu 3,91%, yang mencerminkan pemulihan ekonomi pascapandemi serta adanya kontribusi dari sektor industri pengolahan dan pertambangan.
Namun demikian, pertumbuhan ini belum sepenuhnya berdampak pada penyerapan tenaga kerja secara optimal; target sasaran pada tahun 2026 sebesar 5,35%.
Keempat, tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,13%, pada tahun 2024 turun sebesar 0,50% pada daritahun 2023 yaitu 4,18% walaupun ada perbaikan kinerja capaian namun ini menandakan bahwa masih terdapat kesenjangan antara pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja yang inklusif, terutama bagi generasi muda dan pencari kerja baru, target sasaran pada tahun 2026 sebesar 3,93%.
Kelima, Rasio gini sebesar 0,385%,pada tahun 2024 turun sebesar 0,008% dari tahun 2023 yaitu 0,393%, meskipun angka ini menunjukkan ketimpangan pendapatan yang relatif moderat, namun tetap menjadi perhatian karena adanya potensi kesenjangan antarwilayah dan antar kelompok sosial yang bisa memicu eksklusi dalam jangka panjang.
“Target sasaran pada tahun 2026 masih tetap realistis sebesar 0,385%,” ujarnya.
“Sasaran makro daerah yang nantinya tertuang dalam RKPD tahun 2026 tersebut, menjadi tantangan bagi kita semua untuk bekerja keras dan berbuat yang terbaik demi kemajuan provinsi papua barat, melalui usulan program dan kegiatan yang berbobot, dan dapat memecahkan permasalahan yang kita hadapi bersama,”bebernya.
Untuk itu, melalui Musrenbang kali ini, Pemprov Kabupaten hendaknya bersama-sama membahas program dan kegiatan RKPD/renja perangkat daerah terhadap pencapaian prioritas daerah berbasis elektronik.
Atau yang lebih dikenal dengan sistim informasi perencanaan daerah (SIPD) sehingga proses perencanaan pembangunan dan penganggaran pada tingkat pemerintahan provinsi dan kabupaten di provinsi papua barat akan semakin berkualitas, menjadi lebih efektif, efisien, akuntabel dan transparan.
“Saya juga meminta kepada para bupati untuk senantiasa mengkoordinasikan seluruh jajarannya dalam mendukung upaya mensinergikan perencanaan pembangunan tingkat provinsi dan kabupaten,” harap Gubernur Dominggus.(jp/ask)