Proposal Kegiatan FOLU Net Sink 2030 Disetujui Kemenhut RI, Dinas Kehutanan PB Akan Terima Rp9,3 Miliar Dana RBC

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com—Proposal Kegiatan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat telah disetujui Kementrian Kehutanan RI.
Persetujuan itu ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementrian Kehutanan RI dan Kepala Dinas Kehutanan Papua Barat Jimmy Susanto S. Hut.,MP Pada 17 April 2025 di Jakarta.
Jimmy Susanto mengatakan, Kementrian Kehutanan telah menyetujui Proposal kegiatan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang memanfaatkan dana hibah Result Based Contribution (RBC) Norwegia, untuk mengoptimalkan pencapaian target Program Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
“Pendanaan berbasis kontribusi atau Result-based contribution (RBC) melalui proposal yang dibuat Dinas Kehutanan terkait bidang I dalam pengelolaan hutan Lestari sudah disetujui Tim Pakar dan Tim Seleksi dari Kementrian Kehutanan RI, dan kami sudah melakukan penandatangan PKS di Jakarta” kata Jimmy Susanto saat merilis pelaksanaan Program kerja Dishut Papua Barat, Jumat (28/4/2025).
Sehingga kedepan melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (PDLH) Dinas Kehutanan mendapat alokasi dana RBC sebesar Rp9,3 Miliar untuk dikelola hingga tahun 2028.
Alokasi Anggaran tersebut untuk mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di wilayah Papua Barat.
“Di Papua Barat ada lima Kabupaten yang menjadi prioritas dalam pemanfaatan dana RBC tersebut yang lebih difokuskan untuk bagaimana kelompok-kelompok Tani Hutan atau kelompok perhutanan sosial itu memiliki hasil produksi yang memberikan pemberdayaan kepada masyarakat,”sebut Jimmy Susanto.
Lima Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Wondama dan Kabupaten Fakfak.
“Melalui dana RBC tersebut target kita tahun 2026 Kehutanan sudah punya UMKM sendiri untuk mewadahi hasil-hasil hutan maupun hasil-hasil bukan hutan yang diproduksi oleh masyarakat, kelompok tani hutan maupun kelompok yang ada di perhutanan sosial,”tutupnya. (jp/ask)