DPR PBKab ManokwariPemprov PB

Petrus Makbon Tatap Muka Bersama Tunanetra Di Manokwari, Jaring Sejumlah Aspirasi

Reses III Tahun 2025 DPR Papua Barat.

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Wakil Ketua I DPR Papua Barat, Petrus Makbon, SH melakukan reses III tahun 2025 untuk menjaring aspirasi masyarakat di daerah Pemilihannya.

Kali ini ia terpanggil untuk bertemu langsung dengan puluhan tunanetra yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Manokwari.

Pertemuan yang dipusatkan di Kediaman Waket I DPR Papua Barat Petrus Makbon, pada Sabtu, (1/11/2025) itu berlangsung alot dengan diskusi interaktif antara beberapa perwakilan Tunanetra dan Politisi PDIP ini.

Petrus Makbon menjelaskan, tujuan digelarnya pertemuan bersama dengan Pertuni adalah untuk menjaring aspirasi terkait persoalan yang dihadapi selama ini, juga harapan mereka.

Tunanetra Manokwari yang hadir dalam tatap muka bersama Waket I DPR PB Petrus Makbon, SH.

”Saya merasa terpanggil untuk bisa mengetahui berbagai hal yang dihadapi para Tunanetra Manokwari selama ini. Puji Tuhan karena Tuhan baik sehingga hari ini kita bisa bertemu secara langsung. Dalam kegiatan ini saya juga mengundang perwakilan Kepala Distrik manokwari barat dan Lurah. Jadi apa yang nanti bapak ibu sampaikan, aspirasi, atau harapan bapak ibu, akan ditindaklanjuti i berjenjang, tetapi tentunya akan menajdi perhatian saya sebagai Wakil Ketua I DPR Papua Barat,”kata Petrus Makbon mengawali sambutannya.

Pada kesemptan itu, para tunanetra diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi mereka, berkaitan dengan saran, masukan juga harapan Pertuni Manokwari kedepan.

Sementara itu, Ketua Pertuni Cabang Manokwari, Septinus Manggaprouw mengatakan, tatap muka ini merupakan bentuk kepedulian Wakil Ketua I DPR Papua Barat terhadap Tunanetra di Manoakwari.

”Saya mewakili teman-teman Tunanetra menyampaikan banyak terima kasih kepada bapak petrus makbon atas kepeduliaannya kepada kami,”ucapnya.

Septinus Manggaprouw meyampaikan sejumlah hal yang menjadi aspirasi Pertuni Cabang Manokwari. Ia meminta dukungan terhadap pelaksanaan Musda Pertuni Papua Barat yang rencana akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Penyerahan sembako dari Waket I DPR PB Petrus Makbon kepada para tunanetra Manokwari.

Kemudian, berkaitan dengan sarana prasarana bagi Tunanetra, ia menjelaskan bahwa Asrama di Bakaro yang dibangun oleh Dinas Sosial Provinsi Papua Barat, dinilai belum mampu menampung seluruh tunanetra di Manokwari.

”Karena yang tadinya kita Tunanetra yang mengusulkan pembangunan asrama ini tapi setelah asrama jadi ternyata ada penyandang disabilitas lain juga yang tinggal. Saya melihat hal ini tidak tepat karena jelas kita tidak bisa mengembangkan inovasi kita secara leluasa,”kata Septinus

Mereka juga mengusulkan adanya pembangunan Sanggar dan sekretariat Pertuni karena puluhan Tunanetra di Manokwari memiliki banyak talenta. Sehingga untuk mengemabangkan itu diperlukan sarana dan prasarana penunjang yang memadai.

Menanggapi sejumlah aspirasi itu, Petrus Makbon,SH mengatakan sangat mendukung pelaksanaan Musda Pertuni Papua Barat. Sesuai dengan fungsinya sebagai Anggota DPR akan menindalaklanjuti aspirasi ini sehingga ada dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan Musda Pertuni.

”Ini suatu kebanggaan bagi saya , karena pertemuan dengan Tunanetra seperti ini jarang terjadi. Saya terpanggil untuk mendengar aspirasi bapak ibu, dan sesuai tugas dan fungsi saya sebagai anggota DPR tentu menjadi perhatian untuk saya tindaklanjuti,”kata Petrus Makbon.

Waket I DPR PB Petrus Makbon saat menyampaikan sambutannya.

Kemudian berkaitan dengan Sarana Prasarana, secara berjenjang akan ditindaklanjuti, karena Gedung Asrama tersebut telah dihibahkan Pemda Provinsi kepada Kabupaten.

”Kebetulan ada perwakilan dari Lurah dan Distrik disini sehingga ini menjadi catatan dan mereka akan menyampaikan kepada pimpinan dalam hal ini Bapak Bupati Manokwari. Tapi saya juga akan mengawal ini,”ujarnya

Menurut Makbon, seharusnya pemerintah memiliki perencanaan yang baik dalam proses pembangunan asrama ini, meneysuaikan dengan kebutuhan Tunanetra atau penyandang disabilitas secara umum.

Pemerintah harus memenuhi fasilitas asrama berupa tempat tidur juga fasilitas yang lain, sehingga ketika ditempati para tunanetra ini benar-benar mendapatkan fasilitas yang memadai.

”Kebiasaan ini yang perlu dievaluasi oleh pemerintah, tidak boleh hanya mengejar proyek yang pentingan bangunan fisiknya selesai, soal nyaman atau tidak itu urusan mereka. Pemerintah tidak boleh membangun hanya stengah-stengah, hal ini penting agar kedepan tidak ada lagi persoalan dikemudian hari,”tegasnya

”Tentu hal ini akan menjadi perhatian saya. kita sama-sama berdoa supaya apa yang menjadi harapan kita bersama untuk para tunanetra ini bisa teralisasi dengan baik,”ajak Makbon.

Tatap muka ini diakhiri dengan jamuan bersama dan penyerahan Sembako dari Waket I DPR Papua Barat kepada puluhan Tunanetra.(jp/ask).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta