Pemprov Gelar Pangan Lokal Aman Bagi Pelaku Usaha OAP Se-Papua Barat

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Pemprov Papua Barat melalui Dinas Ketahanan pangan menggelar pangan lokal aman bagi para pelaku usaha orang Asli Papua (OAP) Kabupaten Kota Se Papua Barat tahun 2022.
Pangan lokal aman itu dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur, melalui Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lasarus Ullo SP.,M.Si, pada Rabu (16/11/2022 di halaman kantor Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat Arfai, Manokwari.
Berbagai hasil pangan lokal yang di pamerkan di Stand masing – masing. Dari 10 Stand yang disiapkan hanya terisi 6 stand pelaku usaha yaitu Kabupaten Teluk Wondama, Pegunungan Arfak, Sorong Selatan, Kota Sorong, Raja Ampat, Kaimana dan Kabupaten Manokwari.
Sedangkan Stand pelaku usaha OAP Kabupaten Tambrauw, Teluk Bintuni dan Manokwari Selatan tampak masih kosong.
Melkias Werinussa mengatakan, kegiatan pangan lokal aman ini tentu akan terimplikasi kepada pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha yang berkarya menyiapkan pangan segar aman sehat dan halal asuh yang berorientasi pada pangan beragam bergizi seimbang dan aman B2SA bagi Papua Barat maupun secara nasional.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan air baik yang di olah maupun yang tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat termasuk bahan tambahan pangan (BTP) bahan baku pangan dan bahan baku lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman.
Menurut Werinussa menjadi tanggung jawab bersama dalam upaya penyedia pangan lokal serta pengembangannya baik pangan segar atau tumbuhan serta hewani. Yang hasil olahannya beredar teridentifikasi secara jelas aman serta ada keuntungan bagi petani nelayan.
“Produk mereka (petani) dapat disukai oleh konsumen dan tidak menimbulkan keresahan terhadap konsumen maka disinilah tujuan dan upaya pemerintah hadir untuk menolong masyarakat,”kata Werinussa
Melalui UU nomor 18 2022 tentang pangan , mendefinisikan pangan lokal supaya pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai potensi dan kearifan lokal.
Hal ini didukung oleh Balai Pengawasan mutu dan keamanan pangan yang telah melakukan sertifikasi prima tiga pada pangan lokal.
Pengawasan pangan tersebut untuk memberikan perlindungan rasa aman dan nyaman kepada seluruh konsumen sebab sudah diatur dengan UU perlindungan konsumen nomor 8 tahun 1999.
“Badan ketahanan nasional melalui dinas Ketahanan pangan Papua barat akan terus berkolaborasi dengan instansi teknis terkait maupun sesama interen bidang agar terus berupaya meningkatkan produk pangan lokal apalagi kita masih dalam situasi pandemi covid-19 yang berdampak terhadap para pelaku UMKM,”bebernya
Namun ia menuturkan, tak hanya covid-19, tetapi juga perang Ukraina Rusia membuat krisis energi dan krisis pangan yang didukung dengan pernyataan presiden Joko Widodo bahwa pada 2023 kondisi ekonomi masyarakat akan semakin sulit.
“Terbukti beberapa belahan dunia sudah mulai terjadi demonstrasi besar-besaran karena angka inflasinya sudah masuk pada 2 digit,”tuturnya
“Orang bisa pintar bahkan bisa pergi ke bulan tetapi kalau perut tidak terisi itu persoalan,”sebutnya
Kegiatan ini sangat penting kata Werinussa dan baru pertama kali dilaksanakan. Pangan yang tersedia ini semua telah bersertifikasi sehingga ia berharap pihak perhotelan, restaurant, dan warung makan bisa membeli.
“Karena kalau membeli pangan bersertifikasi akan menjamin keamanan pangannya, orang makan tidak ragu – ragu tidak mengandung kimia lainnya sehingga rantai ini bisa berjalan,”imbuhnya.
“Dengan semakin banyak rekan rekan dari perhotelan, restauran dan warung makan membeli ini maka tingkat produktivitas petani juga dengan sendirinya akan berkembang dengan demikian akan meningkat penyerapan tenaga kerja,”tambahnya
“Kita tinjau peraturan jika memang bisa membeli beras dari daerah kita sendiri, tidak usah datangkan dari luar,”cetusnya.
Dengan demikian, petani tahu ketika dia berproduksi ada penyerapan pasarnya.
“Nah ini tugas para pelaku usaha untuk bersinergi dengan para petani ini,”tutupnya
Usai pembukaan pangan lokal aman tersebut, dilanjutkan dengan peninjauan stand UMKM OAP .(jp/fir)