Tim SAR Percepat Proses Evakuasi Terhadap Korban Longsor di Catubouw, 1 Meninggal, 19 Dalam Pencarian

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Tim SAR Manokwari mempercepat proses evakuasi terhadap 19 korban akibat bencana Tanah Longsor di Distrik Catubouw Kabupaten Pegunungan Arfak.
Bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor menerjang kawasan Catubow, Pegunungan Arfak, Papua Barat, pada 16 Mei 2025, pukul 21.00 WIT.
Kejadian ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta hilangnya sejumlah warga yang diduga terseret arus dan tertimbun longsor.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari menerima laporan resmi dari Kasat Reskrim Polres Pegunungan Arfak, IPTU Dwi Maryanto, S.H. pada 17 Mei 2025 pukul 18.45 WIT.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Rescue Kantor SAR Manokwari yang dipimpin langsung oleh Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Reza Afrianto, S.sos. langsung diberangkatkan pada pukul 19.05 WIT, dan berhasil tiba di lokasi kejadian pada Sabtu dini hari, 18 Mei pukul 02.00 WIT.
Setibanya di Polres Pegaf tim rescue melakukan koordinasi lintas instansi. Dari hasil koordinasi awal, diketahui bahwa jumlah korban yang sebelumnya dilaporkan sebanyak 15 orang, kini meningkat menjadi 24 orang.
Dua camp pekerja telah terdata terdampak langsung oleh bencana, namun diperkirakan terdapat lima camp lainnya yang turut hanyut terbawa banjir.
Adapun total data Korban bencana Tanah longsor yaitu sebanyak 24 orang, Korban selamat 4 orang, dalam Pencarian 19 orang, 1 orang meninggal dunia atas nama Harun Meidodga (22).
Mayoritas korban beralamat di Kampung Muara Prafi dan Kampung Sembab, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.
Tim SAR gabungan merencanakan kegiatan asesmen lanjutan menggunakan drone pada Minggu pagi pukul 07.30 WIT guna memetakan kondisi lapangan dan mengantisipasi potensi banjir serta longsor susulan.
Pihak Basarnas Manokwari terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan aparat pemerintah setempat guna mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban. Situasi di lapangan masih dinamis, dan potensi penambahan jumlah korban masih sangat terbuka mengingat luasnya area terdampak dan medan yang cukup berat.(jp/rls)