DPR PBPemprov PB

Sejumlah Unit Layanan Di RSU Provinsi Belum Difungsikan Karena Alasan Ini, Petrus Makbon Harap Perhatian Serius Pemprov

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Wakil Ketua I DPR Provinsi Papua Barat, Petrus Makbon, SH, berharap adanya perhatian serius Pemprov Papua Barat terhadap sejumlah unit Layanan kesehatan dan fasilitas di Rumah Sakit (RS) Provinsi Papua Barat yang belum diopersionalkan.

Hal itu diungkapkan Petrus Makbon kepada awak media, usai meninjau sejumlah unit layanan dan fasilitas kesehatan di RSU Provinsi, bersama Komisi II DPRP PB, pada Kamis (22/5/2025).

“Sebagai Pimpinan DPRP Papua Barat hari ini bersama Komisi II, kami melakukan kunjungan kerja ke RSU Provinsi Papua Barat. Dan ada banyak masalah yang kita dapatkan disini,” kata Petrus Makbon

Foto bersama Waket I DPRP Papua Barat, Ketua Komisi II dan Anggota serta Direktur RSUP dr Arnold Tiniap usai peninjau sejumlah Unit layanan Kesehatan di RSUP PB.

Seperti di beberapa unit layanan yang masih membutuhkan dokter spesialis, salah satunya di Laboratorium itu kata Makbon masih membutuhkan Dokter spesialis Tumor khusus untuk layanan kanker payudara.

Selain itu tenaga spesalis khusus untuk mengontrol beberapa alat kesehatan diunit layanan kesehatan. Masih sangat terbatas dan harus didatangkan dari luar daerah Papua Barat.

“Kita harus kontrak dan itu membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga kita berharap adanya perhatian serius Pemprov Papua Barat untuk bisa menangani persoalan ini, apalagi bicara kesehatan ini kan prioritas bapak Gubernur dan Wakil Gubernur lima tahun kedepan,” ujarnya

“Ada alat tapi tenaga ahli dan dokter spesialisnya tidak ada. Ini masalah ya. Rumah sakit ini harus didorong sehingga bisa memenuhi standar sebagai rumah sakit rujukan, harus naik tipe, “ujarnya

Menurut Politisi PDIP ini, jika semua unit layanan di RSU Provinsi bisa beroperasi maka tentu akan mengurangi rujukan pasien ke luar daerah. Tentu akan sangat membantu masyarakat di Papua Barat dalam mendapatkan semua layanan kesehatan juga dari sisi pembiayaan akan lebih murah.

“Dan kalau kontrak resiko biaya yang cukup besar. Fasilitas ini membutuhkan SDM yang memadai, ” tuturnya

Jika pemerintah daerah bisa menjawab persoalan tersebut maka tentu penanganan dalam hal pelayanan kesehatan juga akan lebih cepat.

Dari laporan Direktur RSU Provinsi, lanjut Kepala Suku besar Biak ini, bahwa khusus untuk layanan cuci darah akan beroperasi di bulan Juni. SDM dan Peralatan penunjang sudah siap.

“Tinggal beberapa proses administrasinya selesai langsung beroperasi. Ini sangat baik dan membantu masyarakat kita yang selama ini kalau mau cuci darah harus dirujuk ke luar Papua Barat. Kita berdoa supaya semua proses ini berjalan dengan lancar,” ucapnya. (jp/ask)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta