
MANOKWARI,JAGATPAPUA.com-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan meminta pers terus meningkatkan peran dalam pemberitaan yang akurat dan berimbang. Dengan informasi hoax yang banyak menyebar di dunia maya, peran melawan hoax menjadi pekerjaan besar yang harus dihadapi pemerintah, oleh karena itu, peran dan kontribusi pers diharapkan terus membendung informasi hoax.
“Sebagaimana amanat UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, saya mengingatkan para wartawan untuk terus meningkatkan peran, menyajikan berita, mengedukasi dan mencerahkan masyarakat. Dan menyampaikan koreksi dan menghibur,” tutur Gubernur Papua Barat dalam sambutan yang dibacakan Asisten I Setda Papua Barat, Robert Rumbekwan sebelum membuka resmi kegiatan tersebut.
Gubernur mencatat tiga peran pers yang harus mendapatkan porsi besar, pertama, mengembangan jurnalisme harapan. Ini dimaksud agar di tengah badai COVID-19, masyarakat tidak boleh pasrah dan kehilangan harapan.
Kedua, beradarnya informasi hoax, sangat menganggu konsentrasi pemerintah yang tengah berjuang mengatasi permalahan bangsa. Pers harus tampil digarda terdepan.
Ketiga, pers harus terus menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada hak layak ramai tentang kebijakan dan program pemerintah dan memberikan ruang kepada warga untuk menyampaikan aspirasi mereka.
“Pers memposisikan sebagai penyambung lidah rakyat.” tandasnya
Gubernur juga berharap konferensi kerja ini dapat mengevaluasi program kerja yang belum menyentuh kebutuhan publik Papua Barat akan informasi. Juga mengevaluasi program pengembangan kapasitas sumber daya manusia wartawan di daerah ini menuju insan yang profesional.
“Pemerintah Provinsi Papua Barat berkepentingan dengan profesionalisme wartawan di daerah ini,” kata Gubernur.
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, mewujudkan SDM PWI Papua Barat yang berkualitas dan kompeten sangat penting, karena saat ini setiap orang harus memiliki kualitas sehingga bisa menjawab semua tantangan tugas kedepan.
“Jadi tugas rekan-rekan wartawan juga cukup berat, bagaimana mengedukasi masyarakat, menyajikan berita-berita yang sehat jangan sampai masyarakat kita tersesat membaca berita yang begitu banyak,”kata Pangdam saat memberikan sambutan.
Ia menambahkan yang paling penting adalah sebagai agen perubahan para wartawan bertanggung jawab terhadap apa yang ditulis, karena senjata pena saat ini lebih berbahaya dibanding amunisi.
“Kalau senjata pena ini disalahgunakan dengan membuat berita yang menyesatkan, hoax maka selesai kita, jadi tugas ini sangat berat disamping amanah juga tantangan kita dalam melaksanakan tugas,” ucap Pangdam.
Pangdam juga mengatakan, tugas insan pers juga mengemban tugas moral di mana harus menyajikan berita yang sehat, berkualitas, yang baik bukan menimbulkan situasi menjadi resah karena insan pers juga memberikan peran pendidikan politik bagi masyarakat.
“Insan pers juga sebagai media komunikator yang baik dengan masyarakat, dengan diberikannya kebebasan dan kemajuan pers diharapkan untuk tidak disalahgunakan dan saya berharap rekan-rekan wartawan juga harus mampu untuk melawan berita hoax, harus independen dan tetap memegang kode etik jurnalistik”.
“Ke depan saya berharap organisasi PWI dapat mengambil langkah strategi kolaborasi karena kita tidak cukup hanya dengan berdialog untuk mengeksekusi tantangan kedepan,” kata Pangdam.(jp/rls)