HeadlinePapua BaratProvinsi Papua Barat

Angka Stunting Di 4 Daerah Ini Terus Naik, Pj Waterpauw: Masih Jauh Dari Target Nasional

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Angka Stunting di Empat kabupaten di Papua Barat terus melonjak naik dari tahun sebelumnya.

Empat daerah yang menjadi dominan kenaikan stunting tersebut yaitu Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) masuk urutan pertama, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Fakfak, dan Kabupaten Kaimana.

“Kinerja saya selama 1 tahun menjabat Gubernur dinilai baik oleh kementrian dalam negeri (Kemendagri,) tetapi ada beberapa hal yang jadi atensi yaitu perhatikan Stunting dan kemiskinan Ekstrem terutama di 4 kabupaten yang angka Stunting ya terus naik,”kata Pj Gubernur Papua Barat Drs Paulus Waterpauw M.Si, Senin (17/4/2023).

Sesuai data kata Orang nomor 1 di Papua Barat ini, dari 7 kabupaten di Papua Barat, ada 4 kabupaten yang menjadi dominan kenaikan stunting yaitu;

Kabupaten Pegaf, dari 40,1 persen tahun 2021, naik 51 persen tahun 2022. Kabupaten
Manokwari dari 26,9 persen naik menjadi 36,6 persen (naik 9,7 persen).

Kabupaten Fakfak dari 26 persen tahun 2021, naik menjadi 29 persen (naik 3 persen). Dan Kabupaten Kaimana dari 28,3 persen 2021, menjadi 29,7 persen di tahun 2022.

Sementara, tiga Kabupaten lain yang angka Stunting menurun yaitu kabupaten Teluk Wondama dari 31 persen tahun 2021 turun mejadi 26,1 persen di tahun 2022, Kabupaten Teluk Bintuni, kabupaten Mansel dari 28,5 persen turun menjadi 27,7 persen di tahun 2022.

Diketahui, stunting adalah masalah kurang gizi yang kronis, ia mencontohkan ada anak kecil yang secara fisik terlihat sehat tetapi sesungguhnya kekurangan gizi.

“Akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama. Jadi bukan saja pertumbuhan anak saja yang terganggu tetapi pertumbuhan otak anak juga ya,”ujarnya.

Menurut ia, Stunting ancaman utama terhadap kualitas masyarakat di Indonesia, secara khusus bagi generasi penerus papua. Untuk itu, seluruh PNS diamanatkan negara untuk memperhatikan persoalan stunting dimaksud.

“Bagaimana kita menjawab ini,? Tanya pada diri kita, mereka adalah generasi penerus bangsa, generasi mudah Papua barat yang kedepan menjadi pengganti kita,”cetusnya.

Target nasional penurunan stunting harus di bawa 14 persen dan Papua barat masih jauh dari target tersebut.

“Jadi tugas kita masih berat. Kebijakan negara ini harus kita laksanakan, untuk itu saya sudah membentuk tim percepatan, dan menunjuk ketua tim percepatan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem bapak Abdul Latief asisten III Setda Papua Barat,”sebut Jendral Bintang Tiga ini.

Penanganan stunting Papua barat melibatkan 8 OPD dengan total anggaran sebesar Rp 160 miliar.

“Anggaran penanganan stunting tersebut, terbagi dalam 8 perangkat daerah yaitu dinas kesehatan, dinas PUPR, Dinas sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung.

“Saya berharap 8 perangkat daerah ini untuk diberi arahan bekerja mengurangi stunting dan kemiskinan Ekstrem,”harap Pj Waterpauw.

Ia menambahkan, pada saat rapat membahas terkait stunting di Kabupaten teluk Bintuni pada Jumat (15/4/2023) ia sempat menjumpai 5 anak stunting dan anak-anak putus sekolah.

“Hati saya sedih dan prihatin. Setelah bertanya ternyata orang tua dari anak-anak ini tidak mampu, hal ini harus serius kita tangani,”ucapnya .(jp/ask)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta