HeadlineKab Pegunungan ArfakPapua BaratProvinsi Papua Barat

Waterpauw Resmikan Jembatan Kali Demaisi, Harapan Masyarakat Pegaf Sejak Lama

PEGAF, JAGATPAPUA.com – Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol. Paulus Waterpauw dan Ketua Penggerak PKK Roma Megawanty Waterpauw meresmikan Jembatan sementara kali Demaisi II sebagai penghubung Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak, Jumat (4/8/2023).

Sebelumnya, akibat banjir di kali tersebut sempat memutus jalur penghubung Antara Manokwari dan Pegunungan Arfak yang terletak di Distrik Demaisi, kabupaten Pegunungan Arfak tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yohanis Momot menyebutkan Segala aktifitas di Kabupaten Pegaf sempat macet akibat akses diputuskan oleh banjir di kali Demaisi sehingga dibutuhkan langkah cepat penanganannya.

“Setelah dilakukan normalisasi, kami langsung mengerjakan jembatan sementara (Bailey) yang berasal dari Pantura Manokwari, yang saat ini sudah bisa dipergunakan oleh aktivitas kendaraan,” lapor dia.

Jembatan sementara yang dibangun tersebut juga sebagai antisipasi diatribusikan logistik menjelang pemilihan umum tahun 2024, yang bisa gagal akibat banjir yang sering terjadi.

“Akses Manokwari ke Pegaf kami harapkan jangan sampai terputus, karena sedikit lagi kita akan menghadapi pemilihan umum,” lanjut Momot.

Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Papua Barat di Tahun 2022 telah melakukan pembangunan jembatan permanen berupa Abutmen penopang bentang jembatan sepanjang 60 meter.

“Sebenarnya pembangunan direncanakan tahun ini, namun akibat keterbatasan anggaran sehingga harus tertunda. Dibutuhkan anggaran sebesar Rp20 Miliar untuk menyelesaikan jembatan permanen kali Demaisi,” tandas Momot.

Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor menyebutkan kehadiran jembatan demaisi sudah sejak lama di dambakan oleh masyarakat Pegunungan Arfak, karena menjadi sungai yang tidak bisa dilalui kendaraan saat banjir.

“Masyarakat sangat bersyukur karena telah mendambakan jembatan ini sejak lama, kali demaisi sendiri sudah banyak menelan korban jiwa karena saat banjir aliran sungai sangat deras dan berbahaya,” ungkap Wonggor.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat usai meresmikan dan mencoba langsung melintasi jembatan kali demaisi tersebut menyebutkan Pemerintah Provinsi akan terus melakukan belanja masalah, seperti yang dihadapi Masyarakat Pegaf yang selalu terkendala akses jalan.

“Jembatan ini sifatnya kedaruratan, selain kali demaisi beberapa sungai sepanjang perjalanan Manokwari ke Pegunungan Arfak. Ada beberapa titik yang menjadi barat nadi akses transportasi,” ujar Waterpauw.

Gubernur juga berpesan agar masyarakat Pegunungan Arfak lebih bersabar, karena pemerintah Provinsi Papua Barat perlahan memperbaiki dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Saya meminta agar Pemerintah kabupaten Pegaf segera mendata, apa yang menjadi kebutuhan bukan hanya jembatan namun juga masalah penerangan agar dapat di tangani bersama dengan pemerintah Provinsi” tandas Gubernur. (jp*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta