MANOKWARI,JAGATPAPUA– Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya, TNI Kusworo SE.,MM melakukan kunjungan kerja ke Kantor SAR Manokwari.
Kusworo tiba di Bandara udara rendani sekira pukul 08.00 WIT pada Kamis (8/8/2024), dijemput Kepala Kantor SAR Manokwari Yetri Sabarudin dan jajaran serta Forkopimda.
Kusworo mengatakan, kunjungan kerjanya ke manokwari untuk melihat langsung serta melakukan pengecekan terhadap kesiapan Alutsista yang ada.
Kusworo juga mengatakan bahwa sebelumnya sudah di melaksanakan random check pelaksanaan kesiapan operasi dalam bentuk satu kegiatan uji pelaksanaan operasi.
“Syukur kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik dan tentu dari materi yang diberikan adalah tentang random skenario kecelakaan pesawat di laut,”kata Kusworo kepada awak media.
Hal ini bertujuan untuk melatih anggota SAR yang ada di manokwari dalam tindakan penanganan pencarian dan pertolongan korban di laut dan kecelakaan pesawat.
Menurut Kusworo dengan adanya pelatihan dengan skenario tersebut, tentu personel akan semakin memahami.
“Karena kita mencari, menolong dan menyelamatkan serta mengevakuasi untuk kecelakaan kapal , kecelakaan pesawat, kecelakaan di darat, bencana dan ada satu kondisi penanganan khusus,”ucapnya.
Ia pun menambahkan bahwa setelah berbincang dengan kepala SAR Manokwari Yefri, ternyata yang menjadi kendala selama ini adalah jumlah personel.
Pada saat peninjauan alutsista, Kusworo menjelaskan bahwa SAR manokwari memiliki 2 kapal, salah satunya dengan ukuran 40 yang relatif menjadi andalan. Selain itu, ada drone yang tentu sangat bermanfaat pada saat operasi evakuasi.
“Kalau untuk dari alutsista sendiri dalam hal ini kapal kita memiliki 2 kapal salah satunya ukuran 40 yang relatif menjadi andalan kita dan juga tenaga-tenaga yang lain. Dan secara profesional personil yang ada di sar manokwari dalam hal ini seperti tim selam ada juga drone,”sebutnya
Lebih lanjut Kusworo menjelaskan terkait drone, Menurutnya Drone ini sangat di perlukan, melihat dari hasil operasi yang sudah di laksanakan di daerah lain. Drone ini di gunakan untuk mendeteksi awal dan juga asesmen .
“Walaupun itu kejadian terjadi di daerah lain tetapi kami di pusat bisa mengontrol karena di kami ada divisi basarnas command center yang langsung mengetahui dimana spot-spot yang bisa di gunakan untuk evakuasi dan mana jalan yang tidak bisa di gunakan untuk evakuasi,”tutupnya.(jp/alb)