MANSEL,JAGATPAPUA.com– Wakil Bupati Kabupaten Manokwari Selatan, (Mansel) Wempi Rengkung mengatakan, informasi terkait kondisi cuaca akan memberikan manfaat terhadap pengembangan dan peningkatan produksi di sektor pertanian dan perkebunan diwilayahnya.
“Kenapa karena kontribusi utama sektor perkebunan terhadap pembangunan nasional telah berhasil secara nyata meningkatkan devisa negara, menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menunjang sektor non pertanian melalui penyediaan bahan baku untuk industri pengolahan,” ungkap Rengkung saat membuka membuka kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik terkait pemanfaatan informasi iklim dan cuaca guna menunjang peningkatan produksi kakao di Ransiki, Rabu (1/9/2021) di Ransiki.
Untuk itu keberadaan usaha perkebunan perlu mendapat perhatian serius dari Negara. Undang-undang sebagai dasar dan acuan usaha perkebunan, yaitu Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan.
Kondisi iklim yang sangat beragam lebih lanjut Rengkung, merupakan tantangan utama dalam pengelolaan berbagai sektor, termasuk salah satunya sektor perkebunan kakao di Koperasi Produsen Ebier Suth Cokran yang terletak di Ransiki.
“Dan Kakao ini salah satu komoditas lokal unggulan di Papua Barat. maka perlu ada upaya peningkatan kapasitas Produksi dan memahami informasi iklim serta dampak dari perubahan iklim terhadap produksi kakao di Koperasi Produsen Ebier Suth Cokran,”tambah Rengkung
Rengkung kemudian mengimbau agar setiap petani kakao yang menjadi peserta SLI ini bisa memaksimalkan kesempatan yang ada guna menimba ilmu sebanyak-banyaknya terkait keadaan dan kondisi iklim.
Sementara itu, Kepala BMKG Balai V Jayapura Cahyo Nugroho mengatakan, memasuki musim pancaroba yang dibarengi dengan makin sering terjadinya cuaca ekstrim, ikut berpotensi menggangu ketahanan pangan.
Dijelaskan Nugroho, SLI ini merupakan program prioritas nasional dengan tujuan utama untuk memberikan pemahaman terkait pemanfaatan informasi cuaca dan iklim secara efektif dalam mendukung kegiatan pertanian dan perkebunan.
Ia berharap kegiatan tersebut menjadi media pertukaran pengetahuan, informasi, diskusi dan ajang berbagi pengalaman dari para narasumber, penyuluh pertanian, komunitas petani, media cetak dan elektronik serta stakeholder lainnya.(jp/nae)