WAISAI, JAGATPAPUA.com – Kabupaten Raja Ampat, memiliki banyak potensi wisata yang belum tersingkap keindahannya. Seperti lokasi wisata unggulan pengamatan burung (Birdwatching), di Distrik Waigeo Selatan.
Penampakan yang indah dan elok dari berbagai jenis flora dan fauna dapat ditemui dilokasi tersebut, serta para wisatawan juga dapat mendengar merdunya kicauan burung saat trekking maupun camping di spot wisata tersebut.
Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati sensasi menyusuri hutan belantara yang masih asri dan segar, menyusuri jalur perbukitan dengan pepohonan yang menjulang tinggi serta segarnya udara hutan Raja Ampat. Lalu menyusuri aliran sungai-sungai kecil yang jernih menuju lokasi camping dan jalur trekking pun dapat dipilih dan tetap ditemani oleh pemandu.
Salah satu wisatawan, Asrul Rahman menuturkan, KTH Warkesi juga memberikan tawaran yang menarik bagi yang ingin berkunjung untuk menikmati suasana hutan hujan tropis dan akan diajak untuk trekking terlebih dahulu sebelum sampai pada lokasi camping.
“Tawaran utama tentu area wisata hutan Warkesi, wisata birdwatching,” ucap Asrul.
Asrul juga mengatakan dari lokasi camping terdapat beberapa spot birdwatching yang dapat dicapai dengan banyak pilihan burung-burung yang ingin diamati, karena masuk dalam jalur perlintasan burung-burung yang sedang bermain dan mencari makan.
Sementara untuk lokasi perkemahan (camping ground) oleh Pengelola Wisata Warkesi, akan ditempatkan dan diatur sedemikian rupa yang terletak di tengah hutan serta dikelilingi aliran sungai kecil. Suara dari gemericik air yang mengalir memberikan nuansa nyaman dan tenang.
Sedangkan pada malam hari, lanjut Asrul wisatawan dapat mengamati satwa nokturnal atau satwa yang beraktivitas di malam hari, seperti ular, katak, tikus, kuskus, kelelawar dan lainnya. Bahkan jika beruntung dapat menemukan hewan-hewan nokturnal yang unik dan jenis endemik Raja Ampat.
“Dari pengalaman ini tentu kita mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam mengenal dan mengamati secara langsung biodiversitas di sekitar lokasi perkemahan. Selain pengamatan satwa nokturnal, tentu saja aktivitas malam hari kita dapat menyalahkan api unggun. Duduk dan bercengkerama serta menikmati malam indah di tengah hutan,” sebut Asrul.
“Dan lokasi wisata yang masuk kawasan lindung Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat ini, memang masih dalam pengembangan Kelompok Tani Hutan (KTH) Warkesi bersama Tim SMART Patroli Raja Ampat,” ujar Asrul.
Meski masih baru, perkembangan area wisata dari KTH Warkesi ini berinovasi dengan menambahkan aktivitas wisata trekking dan camping yang diharapkan memberikan kepuasan tersendiri bagi wisatawan yang menginginkan paket wisata menikmati hutan Raja Ampat.
Kedepan, objek wisata ini akan terus mengembangkan potensinya dengan bersinergi dengan menjaga alam, pembatasan kuota wisatawan dan memberikan pemahaman baik kepada wisatawan dan masyarakat Raja Ampat, secara khusus akan pentingnya menjaga hutan dan satwa di dalamnya dari segala macam aktivitas ilegal yang cenderung merusak alam Raja Ampat.(rls)