Masuk TOP 45 Besar Di Lomba KIPP Se-Indonesia, Dinas Peternakan Papua Barat Terima Penghargaan

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Masuk TOP 45 besar lomba Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat menerima piagam penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
“Kami masuk TOP 45 besar se-Indonesia dalam inovasi (MC YARD SIPANDU SAPI POTONG) Mini Cattle Yard Solusi Pelayanan Terpadu Sapi Potong, selain penghargaan kami juga terima piala dan uang pembinaan yang akan diserahkan menpan tahun depan,”ungkap, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat, Hendrikus Fatem, Kamis (11/11/2021) di Kantornya.
Fatem mengatakan, Lomba inovasi ini adalah acara tahunan di laksanakan melalui biro organisasi nama lomba itu (KIPP) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, itu diikuti oleh seluruh orang Indonesia, baik pemerintah maupun swasta.
Ia menjelaskan, tahun ini terhimpun ada 3.175 inovasi dari seluruh Indonesia, dari sekian banyak itu yang masuk hanya 99 inovasi dan harus dipresentasikan juga.
“Dari situ diputuskan masuk dalam TOP 45 besar, dengan begitu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat masuk dalam kategori inovasi itu dari sekian ribu orang,”kata Fatem,
Dikatakan, mewakili Provinsi Papua Barat ada dua kelembagaan termasuk Sorong dan peternakan Papua Barat, dengan judul Inovasi “Mini Cattle Yard Solusi Pelayanan Terpadu Sapi Potong” pelayanan sapi potong di Kabupaten Manokwari. Kita membuat kegiatan untuk mendukung petugas-petugas pelayanan Kawin suntik, pengobatan dan pemeriksaan kebuntingan sapi.
Ia mengakui, selama proses ini ada kendala yang ditemui dilapangan, karena kebanyakan ternak sapi tersebut hidup di daerah kelapa sawit dan di tempat itu tidak bisa dibuat kandang. Karena mengganggu aktivitas para pekerja yang akan memanen atau merawat kelapa sawit tersebut.
“Sehingga kita mencari solusi membuat kandang ternak untuk membuat secara portable dengan cara bongkar pasang dengan ukuran 13×13 meter luasnya, yang daerah kawanan berkumpulnya bisa dipindahkan juga ke tempat yang memudahkan para petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap Sapi,”ujarnya
Karena kami diberikan target Nasional, untuk berkontribusi dalam meningkatkan jumlah populasi dan perbaikan mutu genetik sapi di Papua Barat yang saat ini sudah berkurang. Maka kami harus meningkatkan mutu genetiknya dengan cara kawin suntik inseminasi buatan.
“Dengan inovasi inilah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat bisa menjadi juara, buktinya adanya banyak yang terlayani dengan inovasi itu petugas tidak ada yang cedera dan kelapa sawit aman tidak rusak dan hal ini terbukti, masyarakat senang. Sekarang ada 3 unit kandang bongkar pasang besi di SP”kata Fatem.(jp/adv)