MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Sebanyak 1.355 Tenaga Honorer kembali melakukan aksi unjuk rasa menuntut pemerintah provinsi Papua Barat mempercepat proses pengangkatan mereka menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum Desember 2024.
Ribuan tenaga honorer itu datang mengenakan pakaian putih hitam dan membawa spanduk bertuliskan “Kami Honorer Papua Barat menolak dengan tegas PPPK dan Mempercepat proses pengangkatan honorer Papua Barat di Bulan Oktober dan November 2024”.
Mereka diterima langsung Kepala BKD Papua Barat Herman Sayori, SH pada Senin (21/10/2024) di Halaman Kantor Gubernur Papua Barat, Arfai, Manokwari.
Ketua aliansi honorer Papua Barat, Benyamin Asyur worabay,SH dalam orasinya meminta kepada Pemprov Papua Barat agar segera mempercepat proses verifikasi pengangkatan honorer Papua Barat menjadi CPNS tahun ini.
“Mengingat hari ini adalah batas waktu yang diberikan oleh pemerintah pusat. Aksi hari ini kita bicara tentang nasib kita . Pemerintah tidak bisa menutup mata dengan kami Honorer karena sudah ada instruksi dari presiden RI melalui Menpan RB dan BKN bahwa batas pengangkatan honorer menjadi CPNS tepat hari tanggal 21 Oktober 2024,berlaku di seluruh Indonesia,”kata Asyur Worabay.
Ia kembali mengingatkan BKD Papua Barat agar proses verifikasi yang sementara berjalan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
“Terkait data validasi verbal yang ada maka Pemprov harus segera menyelesaikan tahun ini. Kami tidak menunggu sampai tahun 2025,”tegasnya
Sementara itu Kepala BKD Papua Barat, Herman Sayori SH memberikan penjelasan kepada para tenaga Honorer Papua Barat yang melakukan aksi unjuk rasa.
Menurut Herman, Proses pengangkatan 1.355 tenaga honorer ke CPNS itu sementara berproses. Saat ini, tahap verifikasi data sudah selesai dilakukan tinggal di lanjutkan ke Sekda Dan Gubernur Papua Barat dalam waktu dekat.
Untuk itu, ia berharap para honorer bersabar hingga proses tersebut clear. Karena sudah masuk ke tahap akhir.
“Intinya sudah masuk proses akhir, dan saya memastikan tuntas tahun ini, tidak sampai tahun 2025. Jadi sekali lagi saya berharap kepada seluruh tenaga honorer untuk bersabar,”harap Herman Sayori.
Terkait dengan aspirasi yang disampaikan tenaga honorer ini, akan dilanjutkan ke Gubernur Papua Barat.(jp/ask)