DPD RIDPR PBHeadlineKab ManokwariKejaksaan Tinggi PBPartai PolitikPemprov PBPendidikanPolda Papua BaratPolitikProvinsi Papua Barat

Sikapi Situasi Daerah, Forkopimda PB Tatap Muka Bersama Tokoh Masyarakat Dan Ormas

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat tatap muka bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan organisasi masyarakat (Ormas) di Provinsi Papua Barat.

Tatap muka itu dipimpin langsung Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M. Si didampingi Wagub, Kapolda PB, Irjen Pol. Drs. Jhonny Edison,S.I.K.,M.T.C.P, Wakil Kejaksaan Tinggi PB, Dr. Muslikhuddin, S.H., M.H, Ketua DPRP Papua Barat Origenes Wonggor S.I.P dan Ketua MPR Judson Waprak, pada Senin (1/9/2025).

Turut hadir, Ketua Komite III DPD RI, Dr Filep Wamafma yang juga Ketua STIH Manokwari, Rektor Universitas Caritas Indonesia UNCRI Manokwari Prof Dr Roberth KR Gambar SH MH Mhum, Rektor Universitas Muhamadiyah, serta perwakilan tokoh Masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama juga ketua-ketua Ormas.

Gubernur Papua Barat mengatakan pertemuan yang digelar bersama para Tokoh dan Ormas tersebut untuk menyikapi situasi saat ini baik secara nasional dan khususnya Papua Barat.

Ia meminta dukungan penuh dari semua pihak baik para tokoh juga Ormas para kepala suku untuk memberikan pemahaman kepada masyarakatnya masing-masing dalam menyikapi situasi terkini.

Suku Arfak sebagai tuan rumah tentunya membutuhkan dukungan untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan daerah ini.

Para pendahulu kata Gubernur, mereka bisa berpikir dengan baik meski dengan keterbatasan pendidikan.

Hal ini tentu menjadi contoh dan teladan bagi seluruh masyarakat Papua Barat, artinya setiap saran dan pendapat karena ketidakpuasan terhadap kinerja dan pelayanan pemerintah bisa disampaikan secara baik sesuai aturan.

Tidak disampaikan dengan cara-cara anarkis, uang mengganggu keamanan masyarakat dan kondusifitas daerah apalagi sampai merusak fasilitas Umum.

“Dalam perbedaan tapi saya minta kita saling menghargai, menjaga kota, menjaga tanah yang diberkati Tuhan ini supaya kita bisa hidup rukun dan damai dan bisa melakukan aktivitas pekerjaan kita masing-masing,”tegas Kepala Suku Besar Arfak ini.

“Sekali lagi saya ajak, mari kita saling menghargai ya. Berangkat dari pengalaman yang ada, peristiwa Rasis tahun 2019 silam itu pihak kepolisian sudah memberikan izin dan telah disepakati Demo damai, menyampaikan aspirasi secara terbuka. Tetapi kemudian ada penyusup atau oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan itu, sehingga demo yang tadinya damai kemudian berubah menjadi anarkis,”tandasnya

“Beberapa gedung-gedung pemerintahan dibakar dan fasilitas umum dirusak, aktivitas masyarakat lumpuh. Maka saya berharap hal ini tidak terjadi lagi, jika ruang demokrasi itu sudah diberikan gunakan dengan baik. Kalau ada ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah mari kita bicara baik, kita tidak larang demo tapi gunakan cara yang baik, ikut aturan,”sambungnya.

Untuk itu ia berharap dukungan seluruh elemen masyarakat Manokwari dan Papua Barat secara umum, semua tokoh dan Ormas untuk bersama-sama menjaga keamanan, dan ketertiban daerah ini.(jp/ctr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta