HeadlinePemprov PBProvinsi Papua BaratSosial BudayaTambrauw

Tepis Isu Perselisihan Tim Pemekaran Manbar Dan Mpur, Harun Bonepay Imbau Masyarakat Untuk Tetap Bersatu

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Ketua Tim Pemekaran calon Daerah Otonomi Baru (DOB) Mpur, Harun Bonepai menepis isu adanya perselisihan antara Tim Pemekaran Manbar dan Mpur.

Hal itu ditegaskan Harun Bonepay Dalam Konferensi pers yang digelar pada Senin (30/6/2025) di Manokwari. Menurut dia sejak perdamaian itu disepakati, Tim pemekaran Manbar dan Mpur hingga saat ini berada dalam hubungan yang baik.

Bersatunya Tim pemekaran ini, kata Harun merupakan bagian dari syarat pemekaran DOB Manbar yang diharuskan oleh dirjen Otonomi Daerah.

“Dan kita telah memenuhi itu, kita bersatu dan bersama sama mendorong lemekaran DOB Manbar ini. Memang kita semua tahu konflik berkepanjangan pernah terjadi tapi itu sudah lebur dengan penyatuan adat yang kita gelar pada awal tahun 2025 di Fanindi Manokwari,” jelas Harun Bonepay

Sementara itu, Ketua tim DOB Manokwari Barat Marinus Bonepai menekankan bahwa sejak penyatuan adat itu disepakati tak ada lagi perselisihan diantara Manbar dengan Mpur.

Menurut Marinus, Mpur adalah Manokwari Barat, dan Manokwari Barat milik masyarakat Mpur. Kabupaten Tambrauw saat ini bukan terkenal karna prestasi, namun menjadi wilayah miskin dan tertinggal.

“Untuk itu kami pandang penting bahwa Pemekaran menjadi solusi agar beban wilayah bisa dibagi dengan DOB,” cetus Marinus.

Ia menyampaikan Terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah memberikan dukungan dalam proses pemekaran DOB Manbar.

“Saya juga mengapresiasi semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap DOB Manbar, dan sependapat bahwa aksi pemalangan yang dilakukan masyarakat saat ini sebagai bentuk kekecewaan karena sudah cukup lama menunggu kehadiran Manokwari Barat, ” bebernya.

Ketua tim Rekonsiliasi DOB Manbar dan DOB Mpur Niko Anari mengatakan sangat menyayangkan jika masih adanya pihak-pihak yang menganggap polemik Mpur dan Manbar masih berlangsung.

“Apalagi anggapan itu datang dari seorang Bupati yang seharusnya selalu hadir dan mendukung penuh proses pemekaran DOB Manbar ini,” tegasnya

Ia mengingatkan bahwa musyawarah adat penyatuan yang dilakukan beberapa waktu lalu disaksikan oleh semua pihak termasuk para tokoh adat.

“Sumpah adat yang ditandai dengan pemotongan bambu pamali, itu bukan hal biasa saja, dan itu sumpah yang kalau dilanggar maka mereka yang melanggar akan menerima hukumnya,” tandasnya.(jp/ask)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta