MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Intelektual Suku Byak Dr Filep Wamafma SH.,M.Hum mengajak seluruh masyarakat suku Byak mewariskan keberhasilan bagi para generasi penerus agar bisa menyandang status ‘tuan’ di Negerinya sendiri.
Penekanan itu disampaikan Filep saat menyampaikan arahannya pada perayaan natal Ikatan Keluarga Besar Rumbiak (IKBR) Kabupaten Manokwari, Jumat (8/12/2023) di Gedung Gereja GKI Pniel Anggori, Amban Manokwari.
“Warisi masa depan yang berhasil bagi anak-anak asli Papua. Jangan mewarisi masa depan yang gagal untuk anak-anak kita, itu tidak boleh. Kita sudah semakin sedikit, dan di sisi lain ada banyak peluang. Ingat jika anak-anak tidak memiliki Pendidikan yang baik maka jangan pernah menyalahkan saudara-saudara kita yang dari luar untuk mendapatkan semua peluang itu dan kita hanya akan menjadi penonton di Negeri kita sendiri,” ungkap Filep Wamafma.
Dikatakan Filep, satu hal yang perlu diperhatikan para orang tua adalah pendidikan bagi anak. Menurutnya, Anak-anak harus diawasi secara tegas. Sebab kata filep, di beberapa titik di wilayah kota Manokwari hampir setiap malam dilakukan transaksi Narkoba jenis ganja.
“Sadar tidak sadar, Manokwari sudah menjadi pintu masuk ganja. Anak-anak hancur karena Ganja, Lem Aibon, dan Miras. Orang tua perlu berperan serius dalam pertumbuhan anak. Orang tua wajib untuk membentuk mereka sehingga kelak memiliki masa depan yang berhasil,” ucapnya.
“Kita para orang tua suku biak saat ini sepuluh dan dua puluh tahun kedepan kita sudah tidak ada tetapi anak-anak ini bersaing secara terbuka, untuk makan sudah susah, kerja sudah susah, untuk itu di momen natal ini, saya mengajak agar mari membangun karakter, membuat satu pesan moral bagi secara umum suku byak dan khususnya keluarga besar Rumbiak untuk program wajib sekolah bagi semua anak-anak,” ujarnya
Kata pria yang akrab disapa dengan julukan Pace Jas Merah ini, pemerintah sudah memberikan peluang. Sehingga dirinya sebagai pihak yang terlibat dalam proses tersebut optimis bahwa kedepan semua orang akan menikmati hal positif untuk membangun SDM Orang Asli papua.
Selain Pendidikan Filep juga menyoroti soal kehidupan bebas para generasi penerus suku byak, sehingga sangat penting peran orang tua untuk mengawasi.
“Realita saat ini hampir setiap tengah malam mereka ada di jalan. Kumpul bersama untuk miras, apalagi masih dalam usia sekolah. Tentu ini sangat berbahaya untuk masa depan. Sehingga semua orang tua harus aktif memberikan edukasi tentang kepercayaan Kristen sejak dini kepada anak-anak, jangan hanya pada saat perayaan natal tetapi mari kita bicara tentang masa depan anak cucu untuk mengenal Kristen,” bebernya
“Saya melihat di negara-negara eropa, hari minggu anak-anak muda sudah tidak ke gereja mereka di beri kebebasan, dari usia 17 sampai 35 tahun itu bebas, yang ibadah di gereja hanya orang-orang tua. Nah hal ini tidak boleh terjadi di daerah kita. Bagian ini sangat penting, karena Tuhan yang dimuliakan adalah abadi dan kekal tidak akan pernah mengenal waktu,” tukasnya.(jp/alb)