MANOKWARI,JAGATPAPUA.com–Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat terus melakukan pengembangan pelayanan untuk mempersiapkan diri sebagai RS Rujukan Utama di Papua Barat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dr Fenny M Paisey mengatakan, Pengembangan rujukan dimaksud untuk pelayanan 10 penyakit perioritas yang ada di provinsi Papua barat.
10 penyakit prioritas itu diantaranya adalah penyakit jantung, pembuluh darah, paru-paru, ginjal kemudian penyakit Gastroenteritis atau penyakit lambung dan usus kemudian penyakit stroke kanker, kesehatan ibu anak (KIA).
Menurut ia, dengan memaksimalkan Pengembangan pelayanan di RSUD Provinsi Papua Barat maka pasien dengan penyakit kanker, jantung, stroke dan penyakit berat lainnya tidak perlu dirujuk ke luar Papua Barat karena bisa diobati di RSUD ini.
Tentunya Kemenkes RI, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah bersepakat untuk mengembangkan layanan-layanan prioritas yang tak hanya di Papua Barat saja tetapi di seluruh provinsi di Indonesia.
“Sehingga sebagai dinas teknis kami harus merespon ini dengan baik. Jadi kedepan itu Kemenkes akan membantu kita dengan kebutuhan sarana prasarana Rumah sakit rujukan utama. Selain itu membatu beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis,”tuturnya
Ia mengakui memang kedepan masih banyak pengembangan pelayanan yang harus dipenuhi secara khusus terkait sarana dan prasarana.
Saat ini, lebih lanjut dr Fenny bahwa Pemprov masih fokus dengan pengembangan gedung RSUD termasuk gedung untuk penyakit Kanker, jantung dan Stroke.
“Pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap, dan kita sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat untuk mempercepat realisasi gedung. Karena kondisi keuangan daerah yang terbatas yang tidak memungkinkan kita bisa kerja cepat,”imbuhnya
Untuk saat ini penyakit Kanker, jantung dan stroke masih sebatas pemeriksaan dini belum bisa hingga tindakan operasi terbuka terutama jantung karena fasilitas yang terbatas.
“Jadi untuk sementara gedung yang ada yang kita manfaatkan dulu sambil menunggu proses pengembangan layanan kedepan. Untuk pengobatan kita perkirakan sudah bisa dilakukan tahun 2025, karena 2024 nanti kita masih pada tahap pelatihan-pelatihan untuk dokter spesialis dengan didampingi oleh tim dari Kemenkes RI,”cetusnya
Kedepan untuk mewujudkan kehadiran RS Rujukan Utama maka tentu Pemprov akan terus membangun komunikasi yang intens bersama Kemenkes RI untuk memenuhi kebutuhan tersebut.(jp/adv)