MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Papua Barat Drs Yustus Meidodga M.Si mengatakan hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kuota 2018, belum diumumkan karena terkendala penentuan kuota dan formasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kendala tersebut berkaitan dengan pengisian kuota 80 persen Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen kuota untuk Non OAP.
“Pemerintah 6 kabupaten dan Kemenpan RI di Jakarta tengah melakukan pertemuan terkait revisi pengisian kuota 80 persen Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen kuota untuk Non OAP,” ungkap Yustus, Senin (7/10/2019).
Menurut dia, formasi yang diberikan ke 6 kabupaten/kota, ada yang dilamar dan ada juga yang kosong. Ini yang diajukan bupati dan walikota ke Menpan, untuk direvisi atau dialihkan ke jabatan lain.
“Untuk berkas yang direvisi sudah dimasukan sejak diminta oleh Kemenpan, dan hari ini akan dilakukan kroscek kembali,” sebutnya.
Dia menyebut 6 kabupaten yang meminta revisi kuota adalah Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Kabupaten Tambrauw.
“Setelah 6 kabupaten itu sudah kelar pemenuhan komposisi kuota dan sudah klop dengan yang lain, maka hasil tesnya diumumkan,” tukasnya.
Dia menambahkan, terkait komposisi 80 : 20, Kemenpan tidak mau tergesa-gesa untuk mengantisipasi kesalahan dikemudian hari.
“Sebelum berkas dikembalikan ke daerah akan disesuaikan dengan kuota 80 : 20. Memang terkesan agak lama karena semua hal yang berkaitan dengan tes CPNS harus diteliti secara baik dan benar,” tutup Yustus.(me)
