Pemda Mansel Gelar Rakornis Tim Percepatan Penurunan Stunting, Mesak Inyomusi Tekankan 4 Hal Ini

RANSIKI,JAGATPAPUA.com–Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari Selatan, melalui Dinas Sosial melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Rakornis itu digelar pada Kamis (24/7/2025) di Ruang Rapat Kantor Bupati, di Puncak Boaka-Distrik Ransiki. Dibuka oleh Wakil Bupati Mesak Inyomusi didampingi Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat, Philmona Maria Yarollo, S.Sos., M.Si.
Wakil Bupati Inyomusi mengatakan, Stunting merupakan masalah serius yang perlu segera kita atasi. Prevalensi Stunting Manokwari Selatan yang masih tinggi yaitu 26,4% (SKI thn 2024), tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan potensi masa depan mereka.
TPPS Kabupaten Manokwari Selatan hadir sebagai wadah koordinasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, instansi terkait, organisasi masyarakat, dan berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penanganan stunting, melalui berbagai program dan kegiatan yang terintegrasi.
“Sebagai Ketua TPPS Kabupaten Manokwari Selatan saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota TPPS, baik dari unsur pemerintah daerah, instansi terkait, organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta seluruh elemen masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya penurunan stunting. Kerja keras dan sinergi kita adalah kunci keberhasilan, “kata Inyomusi.
Menurut orang Nomor 2 di Mansel ini bahwa Rakornis adalah momentum penting untuk secara bersama-sama melakukan pemetaan, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta merumuskan strategi yang lebih efektif untuk mencapai target penurunan stunting di Mansell.

“Saya mengajak seluruh hadirin untuk memanfaatkan forum ini sebaik-baiknya untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan memperkuat komitmen kita dalam upaya percepatan penurunan stunting, ” ajak Mesak Inyomusi.
Ia menekankan beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan tindaklanjuti yaitu,
Peningkatan kesadaran masyarakat
Melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi, kita ingin meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang,pola asuh yang baik, serta deteksi dini stunting.
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan
Memastikan ketersediaan dan aksesibilitas layanan kesehatan yang berkualitas termasuk antenatal care/ pemeriksaan kehamilan,ASI eksklusif, imunisasi, pemantauan pertumbuhan anak, serta layanan intervensi gizi.
Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat
Memberikan dukungan dan pendampingan kepada keluarga terutama keluarga dengan resiko stunting untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan anak, serta Melibatkan masyarakat secara aktif dalam kegiatan posyandu, kampung keluarga berkualitas, dan program-program pencegahan stunting lainnya.
Penguatan Koordinasi
Memperkuat sinergi antar instansi terkait, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Kita harus pahami bahwa percepatan penurunan stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Mari jadikan momentum ini sebagai upaya mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia emas tahun 2045,”tutup Mesak Inyomusi.(jp/fir)