MANOKWARI,JAGATPAPUA.com-Pemerintah Papua Barat tidak menampik bahwa keberadaan tambang emas di Wasirawi memberikan kehidupan bagi masyarakat pemilik hak ulayat.
Namun disatu sisi, ada hal yang perlu diatur dan menjadi solusi bersama dari kesejahteraan masyarakat dan juga terjaganya sumber daya alam.
“Banyak Negara menutup eksport bahan pangan, sehingga kita harus mandiri. Soal tambang emas, kita perlu bicara bersama, sebab ini berkaitan dengan semua hal,” ujar Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw menyoal aksi tuntutan masyarakat ulayat yang enggan lokasi penambangan mereka ditutup.
Waterpauw mengaku paham dengan aksi dan reaksi masyarakat jika lokasi itu ditutup. Namun, ada keberlangsungan sumber daya alam dan penyelematan lingkungan yang perlu dijaga.
“Nanti kita akan berbicara lagi, saya akan tiba dilokasi dan berbicara dengan semua pihak yang ada disana,” terangnya.
“Ini untuk sementara saja. Saya juga akan memimpin rapat terpadu dengan semua unsur untuk meyakinkan, bagaimana langkah langkah yang harus kita lakukan,” tambahnya.
Sebelumnya, pemilik hak ulayat tambang emas Wasirawi menolak jika aktifitas penambangan di lokasi yang mereka yakini sebagai wilayah hak ulayat adat itu ditutup oleh pemerintah.
Penolakan itu berujung aksi demo di Kantor Bupati Manokwari dan Kantor Gubernur Papua Barat. Masyarakat hak ulayat menilai, lahan itu mereka sewakan sebagai matapencaharian untuk kebutuhan hidup.(jp/ask)