Hery Rumbin Nahkodai Partai Gelora Manokwari, Ini Struktur Kepengurusannya

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Hery Rumbin,SE resmi pimpin DPD Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Kabupaten Manokwari, periode 2024-2029.
Ia dilantik secara Daring oleh ketua Umum partai Gelora, Anis Matta bersamaan dengan pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KWSB) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-indonesia, pada Sabtu 23 Agustus 2025.
Adapun susunan struktur pengurus inti DPD Partai Gelora Manokwari yang dilantik Ketum Anis Matta yaitu:
Hery Rumbin,SE sebagai Ketua, Zet Tinus Pulung sebagai Wakil Ketua, Basri Hasan, SE sebagai Bendahara dan Selly Mansawan sebagai Bendahara.
Hery Rumbin berkomitmen akan membangun Kerja-kerja politik yang santun dan memberdayakan potensi pemuda dalam berkarya untuk mengisi pembangunan di daerah.
“Juga memanfaatkan semua potensi yang ada. Partai Gelora Manokwari juga akan membangun jejaring dan konsolidasi ke semua daerah di Manokwari, dengan melibatkan semua komponen masyarakat untuk duduk sebagai Pengurus di tingkat Distrik dan Pengurus PAC tingkat Kampung dan Kelurahan,”ungkap Hery Rumbin.
Ia pun menyampaikan target kemenangan Partai Gelora kedepan pada Pemilu mendatang, baik Pemilihan Legislatif maupun Bupati Manokwari.
“Kita akan berdiri untuk kepentingan masyarakat, dalam mendukung Sumber daya Manusia, pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya
Gelora Manokwari akan merekrut politisi-politisi terbaik yang memiliki hati membangun daerah ini. Untuk pengkaderan kata Hery, akan di lakukan berjenjang hingga ke tingkat Distrik atau di tingkat Dewan Pimpinan Cabang.
“Kami akan bersinergi dengan semua parpol yg ada di manokwari untuk bersama-sama membangun Manokwari,” cetusnya.
Sementara itu, dalam pidato Ketum Partai Gelora, Anis Matta menyampaikan, dalam setiap perjuangan, kita harus terus berusaha membangkitkan semangat nubuwah.
Yaitu, semangat yang mencerminkan sifat-sifat para nabi dan rasul. Seperti keberanian, keteguhan, kasih sayang, dedikasi dalam menyebarkan risalah kebaikan, dan dorongan untuk mengamalkan akhlak mulia.
“Karena, hanya dengan itu kita akan sanggup bertahan dalam perjuangan senyap yang panjang. Dari situ pula kita baru akan mampu melewati ujian keikhlasan, yaitu, ketika kita bisa berjuang dalam senyap sampai ujung limit diri, hingga Allah SWT menganggap kita layak menuai hasil perjuangan,”ucapnya.(jp/ctr).