MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Maxsi Nelson Ahoren, menyatakan harapan rakyat Papua melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang Otsus Papua akan segera disampaikan kepada Presiden dan DPR RI, setelah agenda Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada 12 Desember 2020 mendatang.
Ahoren mengatakan, MRPB rencanakan tempat pelaksanaan RDPU di Jakarta, bersama Pemerintah dan MRP.
“Kita rencanakan RDPU di Jakarta tanggal 12 Desember, dan kami masih menunggu kepastian dari Pemprov dan rekan-rekan MRP di Jayapura,” ujar Ahoren, Rabu (2/12/2020).
Untuk memastikan hasil RDP sampai ke tangan Presiden melalui Mendagri, kata Ahoren, MRPB akan memboyong perwakilan sejumlah tokoh, termasuk lembaga pro kemerdekaan Papua dan lembaga pro NKRI untuk terlibat menyaksikan secara langsung.
“Sekitar 15 orang atau lebih akan kami bawa ke Jakarta, untuk menyaksikan penyerahan hasil RDPU kepada Presiden. Mereka yang kami libatkan terdiri dari perwakilan Barisan Merah Putih (BMP), ULMWP, DAP, LMA, tokoh perempuan, agama dan pemuda,” jelasnya.
Ahoren berkomitmen tak menambah atau mengurangi setiap rekomendasi rakyat Papua di 12 Kabupaten/1 kota yang telah dituangkan dalam RDP tersebut.
“MRPB tidak akan diintervensi pihak manapun untuk sampaikan aspirasi rakyat Papua di Papua Barat tentang capaian maupun kegagalan Otsus. Satupun kalimat tidak akan kami rubah,” tukas Ahoren.
Sementara pemuda adat Malamoi Sorong Selatan, Yehezkiel Kalasuat mengatakan aspirasi tolak Otsus dan meminta referendum harus disampaikan secara jujur oleh MRPB kepada Jakarta.
“Hasil RPD sudah jelas, rakyat tolak perpanjangan Otsus dan meminta hak penentuan nasib sendiri (Referendum). MRPB harus jujur sampaikan tanpa dikurangi ataupun ditambahkan, karena 19 tahun Otsus di Provinsi Papua dan Papua Barat sama sekali tidak bermanfaat, khususnya bagi rakyat kecil di tanah Papua,” tutup Kalasuat.
Sebelumnya, ketua DAP wilayah III Domberai, Zakarias Horota berharap MRPB tidak terkontaminasi kepentingan elit pemerintah dalam mengawal hasil RDP di Papua Barat.(JP)