MANOKWARI,JAGATPAPUA.com–Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Papua Barat merilis ratusan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Papua Barat yang masuk dalam kategori rawan Pilkada Serentak tahun 2024.
Kepala Divisi Pencegahan, Peran Masyarakat, dan Humas Bawaslu Papua Barat, Menahen Sabarofek, saat memaparkan terkait Hasil Identifikasi TPS Rawan dalam pemilihan serentak Tahun 2024 di Provinsi Papua Barat, Rabu (20/11/2024) mengatakan, pemetaan TPS Rawan yang dilakukan Bawaslu Papua Barat itu secara berjenjang mulai dari tingkat kampung hingga provinsi.
“Hasil analisis kami akan digunakan untuk memitigasi berbagai potensi kerawanan di TPS. Semua tahapan dilakukan sesuai timeline yang ditentukan,”kata Sabarofek.
Pemetaan dimulai dengan sosialisasi kepada jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota (5–9 November 2024), pengumpulan data oleh pengawas desa (10–15 November 2024), hingga publikasi data oleh Bawaslu Provinsi Papua Barat (20 November 2024).
Menurut ia, kerawanan Berdasarkan Variabel
Pemetaan mengidentifikasi delapan variabel kerawanan, di antaranya penggunaan hak pilih, keamanan, politik uang, politisasi SARA, netralitas, logistik, lokasi TPS, serta jaringan internet dan listrik.
Ia kemudian merinci data kerawanan di Papua Barat yaitu;
Penggunaan Hak Pilih
Sebanyak 70 TPS memiliki pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat, sedangkan 55 TPS mencatat pemilih pindahan (DPTb).
Keamanan
Tujuh TPS memiliki riwayat kekerasan, dengan lima TPS di Teluk Bintuni menjadi yang terbanyak.
Politik Uang
Sebanyak tujuh TPS mencatat riwayat pemberian uang atau materi lainnya selama masa kampanye, terutama di Teluk Bintuni dan Fakfak.
Logistik
Kategori kerawanan logistik tertinggi adalah kekurangan atau kelebihan logistik pemilu di 547 TPS.
Selanjutnya untuk langkah pencegahan, Bawaslu Papua Barat telah merumuskan sejumlah langkah seperti patroli pengawasan, koordinasi dengan pemangku kepentingan, pendidikan politik kepada masyarakat, dan penyediaan posko aduan.
Bawaslu juga kata Sabarofek, merekomendasikan kepada KPU untuk memastikan distribusi logistik yang tepat sasaran serta mitigasi gangguan keamanan, bencana, dan jaringan.
Dengan total 1.341 TPS dan 376.548 pemilih tetap, Papua Barat berkomitmen menjaga integritas pemilu agar berjalan aman dan lancar.(jp/ask).