MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— DPR Papua Barat bertemu PT Pertamina dan Pihak SPBU Manokwari, mempertanyakan terkait penyebab antrian panjang di sejumlah SPBU, Kamis (18/8/2022) di Manokwari.
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor SIP, Wakil Ketua I DPR Papua Barat Ranley Mansawan, Sekretaris Komisi IV Matius Menteng, Anggota Komisi IV Yohanes Edong Rumisim, Anggota Komisi IV Alberthina Mansim.
Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat PT Pertamina M Bisma Abdillah, Fuel Terminal Manager Manokwari. Kemudian, Manager SPBU Sanggeng, Dahrin Sahyati, Manager SPBU Sowi Stephanus Miter, dan Manager SPBU Jalan Baru Ikhsan.
Dalam pertemuan itu, Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor meminta penjelasan Pihak PT Pertamina dan para Manager SPBU terkait dengan masih terus terjadinya antrian panjang di SPBU Manokwari, terutama di SPBU Jalan Baru dan Sowi 4.
Menurutnya, Antrian panjang di SPBU Manokwari bukan hal baru dan sangat meresahkan masyarakat, untuk itu sebagai wakil rakyat merasa sangat penting pertemuan ini dilakukan bersama pihak PT Pertamina sehingga mendapat penjelasan.
Dampak antrian panjang tersebut tentunya juga bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas karena antrian itu terjadi di samping badan jalan dan cukup panjang.
Kondisi ini terjadi setiap harinya terutama di SPBU Jalan Baru maupun Sowi 4 yang merupakan jalan utama menuju perkantoran Pemprov Papua Barat, juga pemkab Manokwari bahkan Kodam dan Polda Papua Barat.
“Sehingga kami pandang perlu untuk dibahas guna mendapatkan solusi, nah ini yang menjadi dasar bagi kami legislatif untuk mengambil sikap,”ujarnya
Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat PT Pertamina M Bisma Abdillah saat memaparkan materi Rapat lintas sektor solusi penanganan antrian panjang kendaraan di SPBU, mengatakan, terkait urusan di lapangan pihaknya sering berkordinasi langsung, dan sosialisasi soal permasalahan yang terjadi di lapangan.
Namun pada prinsipnya, kata Bisma PT Pertamina tidak pernah berniat membatasi masyarakat dalam memperoleh BBM subsidi tersebut.
Hanya saja mungkin masyarakat belum paham soal mekanisme penyaluran dari penyalur ke SPBU yang ada.
Untuk solusi Instan menurut Bisma hanya dengan menghilangkan BBM bersubsidi. PT Pertamina juga akan memperbaiki sistem penyaluran mulai dari hulu ke Hilir.
Ia memastikan untuk stok BBM sangat cukup, sehingga yang menyebabkan antrian panjang di SPBU itu diduga kuat adalah adanya penyimpangan BBM Subsidi.
“Jadi meskipun kuota BBMnya ditambah tetapi jika oknum-oknum nakal itu tidak ditindak maka sama saja. Oknum-oknum inilah yang membuat pemerintah menjadi pihak yang disalahkan termasuk Pertamina dan SPBU.
“Untuk kuota pasti selalu cukup bahkan lebih,”tandas Bisma
Memang realita saat ini, tak hanya di SPBU Manokwari Papua Barat tetapi yang mengalami situasi ini (antrian panjang) juga di daerah lainnya di Indonesia.
“Sehingga Pertamina berusaha untuk mengantisipasi penyelewengan BBM Subsidi yang berkepanjangan,”tutupnya.(jp/adv)