MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Advokat dan Penegak Hukum di Provinsi Papua Barat, Yan Christian Warinusy, SH, memberi apresiasi yang tinggi kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua Barat Yusuf, SH, MH.
Menurut Yan, apresiasi ini didasarkan atas pengalaman praktek dalam konteks penegakan hukum dan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua Barat.
“Dalam kasus aksi rakyat Papua menolak tindakan rasisme, 16 Agustus 2019 di Manokwari dan Sorong, yang berujung unjukrasa anarkis 19 Agustus 2019 lalu, banyak para pendemo yang ditangkap dan dibawa ke pengadilan dengan dakwaan melakukan pengrusakan, kekerasan, membakar bendera Merah Putih maupun tuduhan menyerang dan melukai aparat maupun tuduhan Makar,” ujar Yan.
Dalam rangkaian kasus itu, lanjut Yan, sebagai Kajati Papua Barat Yusuf, SH, MH, mampu menjalankan perannya dengan baik, yaitu tidak saja sebagai jaksa yang bertindak mewakili negara untuk melakukan tuntutan hukum sesuai hukum acara pidana belaka, tetapi mampu menyelami rasa keadilan yang hidup dalam hati sanubari rakyat Papua sebagai korban perbuatan rasisme.
“Hasilnya para terdakwa perbuatan pidana “menolak” rasisme di Manokwari dan Sorong, hanya dituntut pidana 1 (satu) tahun dan di bawah 1 (satu) tahun. Hingga semuanya sudah menghirup udara bebas saat ini,” ucap Yan.
Selain itu, kata Yan di internal Kejati Papua Barat, ia juga memberi kesempatan yang luas bagi anak-anak asli Papua untuk menduduki posisi penting di Kejaksaan Negeri di wilayah Kejati Papua Barat, meski belum sampai pada level Kepala Kejaksaan Negeri atau Asisten, tetapi persiapan ke jenjang karier sudah dilakukan.
“Yang menarik bagi rakyat di Papua, ialah ajudan Kajati Papua Barat adalah seorang pegawai kejaksaan perempuan Asli Papua. Ini luar biasa. Pak Yusuf juga mampu membangun komunikasi yang harmonis dengan berbagai kelompok masyarakat di Manokwari dan Papua Barat,” sebutnya.
Sementara itu, tambah Yan sebagai Kajati Papua Barat, Yusuf juga bisa berkomunikasi dengan berbagai pemimpin daerah maupun sesama jajaran anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), khusus dalam penanganan kasus perdata dan tata usaha negara, seperti gugatan warga “terdampak” kegiatan PT. Pertaminan Fuel Terminal Manokwari.
“Pak Yusuf memiliki andil yang sangat signifkan, sehingga kebutuhan warga Sanggeng atas layanan air bersih dapat segera terjawab. Andil dan sumbangsih Pak Yusuf bagi upaya penegakan hukum dan pendidikan hukum serta penumbuhan budaya hukum sungguh sangat baik dan memiliki prospek yang menjanjikan ke depannya,” ungkap Yan.
“Terima kasih Pak Yusuf dan semoga sukses dalam pengembangan karier di tempat tugasnya yang baru dan sebagai sesama Penegak Hukum berharap Jaksa Agung RI dapat menunjuk seorang Jaksa karier yang berkarakter pemimpin dan pengayom masyarakat seperti halnya Pak Yusuf untuk memimpin Kejati Papua Barat,” tandas Yan.(rls)
