4 C
Munich
Minggu, November 10, 2024

Belasan Tahun Tekuni Usaha Merajut Noken, Siska Sering Ikut Event Pameran Tingkat Daerah Dan Nasional

Must read

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) orang asli Papua (OAP) juga turut berpartisipasi dalam Pameran UMKM Pemerintah Provinsi Papua Barat, tanggal 11 dan 12 Agustus 2024 lalu di Kantor Gubernur Papua Barat, Arfai, Manokwari.

Salah satunya adalah pelaku usaha OAP milenial Siska Tebai. Siska adalah salah satu perempuan muda Papua yang memiliki bakat dalam seni khususnya merajut Tas Noken.

Siska memulai karya merajut tas noken sejak tahun 2008 hingga saat ini, terhitung sudah sekitar 15 tahun lamanya. Banyak jenis noken yang mampu dihasilkan, baik Noken berbahan Anggrek, kulit kayu dan benang.

Ia mengakui selama ini, hasil dari penjualan tas noken sangat membantu ekonomi keluarganya. Dan disisi lain budaya adat istiadat Papua bisa terus dilestarikan.

“Saya sudah merajut tas noken ini dari tahun 2008. Dan saya menyampaikan terima kasih karena sering diberi kesempatan terlibat dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan pemerintah daerah. Termasuk pameran seperti hari ini (red),”kata Siska Tebai.

Ia menjelaskan Berbagai jenis tas Noken yang di pajang pada stan Pameran UMKM itu bervariasi harganya, seperti noken dari bahan Anggrek harganya mencapai Rp3.000.000 (tiga juta). Noken berbahan kulit kayu berkisar di harga Rp300.000 (tiga ratus ribu) hingga Rp500.000 (lima ratus ribu), kemudian noken dari bahan Benang berkisar di harga Rp100.000 (seratus ribu).

Siska berharap kedepan pemerintah terus melibatkan para pelaku UMKM khususnya Orang Asli Papua dalam berbagai event termasuk pameran serupa. Selain itu bisa diberi bantuan dana pembinaan sehingga meningkatkan hasil produksi dan kebutuhan pasar selalu terpenuhi.

“Saya berharap kami para pelaku usaha OAP dapat memberikan perhatian khusus, karena saya melihat kita di Papua tidak semua orang bisa merajut noken,”harapnya.

Siska juga mengajak seluruh milenial Papua agar cerdas melihat peluang usaha yang ada, terutama karya dalam melestarikan adat istiadat dan budaya Papua.

“Kita milenial Papua pasti bisa, jadi yang sudah bisa menciptakan hasil karya seni dan budaya atau kemampuan di bidang yang lain jangan pernah malu, karena kita pasti bisa,”cetusnya.(jp/ask)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta