1.4 C
Munich
Jumat, November 22, 2024

Yayasan Barakas Mangun Papua Gandeng FPIK UNIPA Beri Pelatihan Kepada Mama Papua Di Kampung Pasirido

Must read

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com – Yayasan Barakas Mangun Papua bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Papua beri pelatihan untuk pengembangan kapasitas perempuan pesisir.

Pelatihan ini difokuskan untuk para perempuan Papua yang ada di wilayah Kampung Pasirido distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, pada, kami(29/8/2024).

Dekan fakultas perikanan dan kelautan universitas papua, Dr. Selvi Tebay, M.Si mengatakan Pelatihan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan bagi para mama yang ada di kampung tersebut.

Menurut Tebay, Pemilihan Kampung Pasirido sebagai sasaran pelatihan karena rata-rata profesi masyarakat di daerah itu adalah Nelayan.

Dekan fakultas perikanan dan kelautan universitas papua, Dr. Selvi Tebay, M.Si

“Yang ketika menjual hasil laut mereka ke Pasar, sering tidak terjual habis, nah untuk itu jualan hasil laut yang biasa tersisa itu kita latih supaya bisa dikelola lagi menjadi produk-produk yang dikonsumsi oleh keluarga,”terangnya.

Karena setiap pengolahan hasil laut itu, sudah di tambahkan bahan-bahan yang bisa meningkatkan gizi anak-anak. Dan ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah stunting yang saat ini menjadi perhatian pemerintah.

“Jadi pelatihan hari ini yang kami berikan bagi mama-mama yang ada di kampung Pasirido ini adalah membuat bakso ikan, nugget, sosis dan kotak-kotak atau kotak ikan,”bebernya

Pelatihan pembuatan NuGet dan bakso kepada mama mama Papua di Kampung Pasirido.

Sementara itu, Ketua Kelompok peserta pelatihan, Leni Wanma mengatakan, pelatihan yang di berikan oleh Yayasan Barakas Mangun Papua bersama fakultas perikanan dan kelautan ini, tentu sangat bermanfaat bagi mama-mama yang ada di Kampung Pasirido.

“Pelatihan ini sangat membantu kami karena jika ada ikan yang kami bawa ke pasar dan tidak habis terjual bisa di kelola menjadi bakso ikan, nugget, sosis dan lainnya”sebutnya

Leni juga mengatakan bahwa sebelum pelatihan ini mereka juga mendapatkan pelatihan yang hampir sama tetapi menggunakan cara manual.

“Iya jadi pelatihan lalu itu kami juga membuat beberapa olahan seperti sosis tetapi itu sulit untuk di lakukan karena tidak ada alat yang kami gunakan seperti pada pelatihan hari ini (red),”kata Leni.(jp/alb)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta