MANOKWARI,JAGATPAPUA.com-PerwakilanKaksaan Tinggi Papua Barat, Witono SH M. Hum menjadi penerima vaksin pertama di Papua Barat dalam pencanangan penyuntikan vaksin yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Penyuntikan vaksin dilakukan bagi 15 orang tokoh dan penambahan 1 orang perwakilan PGGP Papua Barat sehingga total seluruhnya sebanyak 16 orang.
15 orang pertama tersebut di antaranya, Panglima Kodam XVIII Kasuari I Nyoman Cantiasa, Kejaksaan Tinggi Papua Barat Witono, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan, Kepala Kesbangpol Papua Barat Baesara Wael, Kakesdam XVIII KASUARI Kol. Ckm.
Selain itu, Dr Agus Ridho Utama, Direktur Binmas Polda Papua Barat Bagiyo Hadi Kurniyanto, serta Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat, Dr Arnold Tiniap, dan Sekretaris PRB Napoleon Fakdawer. Selain itu juga, Ketua Dewan Adat Papua Wilayah Domberay Zakarias Horota, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Barat Richard Fritz Dacosta, Perwakilan Kantor Pos Dedy Metroy, Perwakilan FKUB Agama Katolik James Rahakbauw, FKUB Agama Hindu Pande Nyoman Puraka dan Perwakilan FKUB Agama Budha yakni Nurdep.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir mengatakan, penyuntikan vaksin bertujuan untuk menolong masyarakat di Papua Barat terbebas dari Covid-19.
“Vaksin perdana di Papua Barat disuntikkan pada 15 orang pertama dari berbagai unsur,” kata Derek dalam sambutannya Kamis (14/1/2021) di RS Provinsi PB.
Senada dengan itu, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menyambut baik pelaksanaan penyuntikan vaksin bagi tenaga kesehatan dan tokoh di Papua Barat. Menurutnya penyuntikan vaksin bagi tenaga kesehatan yang ditandai dengan penyuntikan bagi 15 tokoh merupakan langkah awal yang baik.
“Saya mengapresiasi langkah penyuntikan vaksin bagi 15 tokoh di Papua Barat yang dimulai oleh Pangdam VIII Kasuari,” tuturnya.
Pelaksanaan penyuntikan vaksin Corona tersebut dilaksanakan di RS Provinsi Papua Barat.(SOS)