AdatKab ManokwariPapua BaratPemerintahanProvinsi Papua Barat

‘Tongkonan’ Harus Jadi Wadah Perekat Persatuan Suku Toraja di Papua Barat

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Tongkonan (Rumah Adat Toraja), tidak sekedar menjadi simbol eksistensi, namun harus menjadi wadah perekat persatuan dan persaudaraan suku Toraja dan suku lainnya di Manokwari dan Papua Barat secara umum.

“Saya harap ini tidak hanya sebagai simbol eksistensi suku Toraja saja, tetapi dapat menjadi wadah perekat persatuan dan persaudaraan seluruh warga Toraja, maupun suku lainnya diwilayah ini,” ungkap Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, pada peletakan batu pertama pembangunan Tongkonan Suku Toraja di Soribo, Manokwari, Sabtu (29/5/2021).

Lanjut Gubernur, apabila peran ini dapat dijalankan dengan baik, itu berarti IKT Manokwari, dan Papua Barat telah ikut berperan aktif membantu pemerintah dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif bagi terselenggaranya pemerintahan di daerah.

“Sebagaimana halnya rumah adat suku-suku lainnya di Indonesia, rumah adat Toraja atau yang dikenal dengan sebutan “Tongkonan” juga memiliki bentuk atau ciri khas dan nilai-nilai adat budayanya tersendiri,” ujar Gubernur.

Sementara Tongkonan memiliki makna tempat duduk atau tempat bermusyawarah untuk membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan peran dan fungsinya dalam wilayah adat, serta mempunyai sebagai penyelenggaraan pemerintahan adat, tempat penyelenggara upacara adat perkawinan, pemakaman dan semua aktivitas upacara ritual adat (aluk to dolo).

“Berdasarkan fungsi diatas, maka budaya ini harus terus dilestarikan kepada generasi penerus, meskipun berada di perantauan dan kuatnya pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, namun tidak membuat masyarakat Toraja lupa terhadap adat istiadatnya,” ucap Gubernur.

Gubernur juga mengatakan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di daerah, akan terus dilakukan dalam rangka pelestarian budaya bagi generasi muda dan meningkatkan kemampuan atau kompetensi generasi muda dalam menghadapi persaingan Global.

“Pemerintah Provinsi pada prinsipnya sangat mendukung dan menyambut baik tekad dan semangat yang tinggi dari seluruh warga Toraja di Manokwari, untuk membangun sebuah Tongkonan yang sudah dirindukan sejak lama,” ucap Gubernur.

“Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi yang sangat pesat, tentu dapat menimbulkan konflik sosial di masyarakat, sehingga peran dari ikatan kerukunan suku-suku di perantauan sangat penting guna menghindari konflik sosial tersebut,” tandas Gubernur.(jp/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta