MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Ketua KPU Papua Barat, Paskalis Semunya mengatakan sedang menelusuri penyebab dilakukannya aksi Pemalangan di Kantor KPU Pegunungan Arfak.
“Saya baru dapat laporan melalui pesan WhatsApp, biasanya kalau ada laporan serupa saya telusuri dulu, ,”kata Ketua KPU Papua Barat, Paskalis Semunya, Rabu (8/2/2023).
Sehingga KPU Papua Barat dapat mengetahui apa yang menjadi alasan masyarakat melakukan aksi Pemalangan tersebut.
“Kebetulan ketua dan Anggota KPU Pegaf ada di sini (kantor KPU Papua Barat) sehingga kami akan tanyakan langsung,”ujarnya
Notulensi akan ditinjau kembali karena uji publik rancangan daerah pemilihan (dapil) Sudah dilakukan juga dominan dan prinsip semuanya sudah terpenuhi.
“Saya kira untuk Pegaf kita siapkan yang terbaiklah ya untuk pemilu 2024 setelah evaluasi pemilu 2019 yang lalu,”kata Paskalis Semunya.
Ia menuturkan proses rancangan sudah selesai dalam arti saran terbanyak kemudian juga memudahkan Pegaf dalam menghadapi pemilu 2024.
KPU sudah mendorong tiga dapil tersebut bahkan sudah ditetapkan KPU RI melalui peraturan nomor 6 tahun 2023 Tentang daerah pemilihan dan alokasi kursi anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dalam pemilu tahun 2024.
“Tetapi jika ada protes ya kami membuka ruang dengan melihat dudukan regulasi. Prinsipnya kita berusaha secepatnya selesaikan persoalan ini,”cetusnya.(jp/fir)