Ekonomi & BisnisKab ManokwariPemprov PBSorong

BPS dan OJK Papua Barat Gelar Evaluasi SNLIK 2025 dan Literasi Keuangan

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan evaluasi Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) serta literasi keuangan tahun 2025. Acara ini berlangsung di aula BPS, Manokwari, pada Senin (25/8/25), dihadiri oleh 60 peserta.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Ir. Merry, M.P. Dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan instansi vertikal, mitra kerja BPS, jurnalis, serta tim kerja SNLIK dari BPS Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong.

Ia menekankan pentingnya acara ini sebagai ajang edukasi dan peningkatan literasi keuangan bagi para peserta.

Dalam sambutannya, Merry menjelaskan bahwa kolaborasi antara BPS dan OJK bertujuan untuk mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Hasil survei ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk program literasi dan inklusi keuangan di masa mendatang.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi BPS dan OJK dengan tujuan untuk mengetahui tingkat literasi dan inklusi keuangan yang ada di Indonesia, terutama di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya,” ujarnya.

Pelaksanaan SNLIK 2025 di Papua Barat SNLIK 2025 merupakan kelanjutan dari survei yang telah dilaksanakan OJK sejak tahun 2013. Sejak tahun 2024, SNLIK dilaksanakan dalam bentuk kerja sama antara OJK dan BPS untuk menghasilkan data yang lebih akurat dan terperinci.

Survei ini mencakup 34 provinsi dan 120 kabupaten/kota, termasuk dua wilayah di Papua, yaitu Kabupaten Manokwari sebagai sampel untuk Papua Barat dan Kota Sorong untuk Papua Barat Daya.

Rangkaian kegiatan SNLIK 2025 telah dimulai sejak Oktober 2024, diawali dengan pelatihan instruktur nasional hingga tahap diseminasi pada 2 Mei 2025.

Di setiap kabupaten/kota sampel, survei dilakukan pada sembilan blok sensus, di mana setiap blok sensus terdiri dari 10 rumah tangga sebagai responden.

Merry menambahkan bahwa tim BPS juga memantau langsung jalannya survei di lapangan untuk memastikan petugas mendapatkan informasi yang valid dari masyarakat.

Menurut Merry, kolaborasi aktif dari tingkat pusat hingga daerah, serta keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan survei ini. Ia juga berharap, acara evaluasi ini dapat menjadi momentum perbaikan program di masa depan dan menjadi bahan pembelajaran bagi semua peserta yang hadir.

“Kami meminta semua peserta untuk fokus mengikuti kegiatan ini karena ini adalah momen penting untuk memberikan edukasi dan meningkatkan literasi keuangan bagi kita semua,” tutupnya.(jp/alb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta