Status Waspada Tsunami Dicabut, Masyarakat Pesisir Manokwari Diimbau Kembali Ke Rumah Masing-Masing

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com— Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat telah resmi mencabut status waspada Potensi Tsunami di Kabupaten Manokwari sejak pukul 18.18 WIT.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani SH.,M.Si dalam konferensi pers Rabu, (30/7/2025), atau dua jam setelah waktu Waspada Tsunami dari BMKG.
Berdasarkan analisis BMKG, waktu yang diperkirakan terjadi Tsunami untuk Wilayah Manokwari pada pukul 16.18 WIT pasca gempa berkekuatan 8,7 skala richter yang mengguncang, Kamchatka Rusia.
“Kita bersyukur kepada Tuhan karena apa yang diprediksi BMKG terkait sejumlah kawasan timur Indonesia termasuk Papua Barat yang berpotensi Tsunami sudah kita lewati dengan baik, dan masyarakat pesisir Manokwari yang sedang mengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing, “kata Wakil Gubernur Papua Barat.
Ia menerangkan sebelumnya BMKG mengeluarkan Imbauan bahwa 1 jam sebelum waktu waspada, atau dua jam setelah Pukul 16.18 WIT, baru situasi dinyatakan normal dan masyarakat boleh kembali ke rumah masing-masing.
“Terutama bagi masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai Manokwari. Sudah bisa kembali ke rumah dan melakukan aktivitas seperti biasa,” ujar Wagub didampingi Kapolda serta Forkopimda Papua Barat.
Menurut Wagub pemerintah bersama Forkopimda telah melakukan persiapan termasuk ketika kemungkinan Tsunami itu benar-benar terjadi. Pemerintah dan masyarakat harus tetap sigap.

“Tapi kita bersyukur karena situasi sudah kembali normal, ” ucapnya.
Sebelumnya personel TNI-Polri bersama Basarnas telah diterjunkan ke berbagai titik pesisir Manokwari guna melakukan pengamanan dan memberikan bantuan evakuasi kepada warga selama masa siaga berlangsung.
Situasi kini dilaporkan kondusif dan aktivitas masyarakat di sejumlah kawasan telah kembali normal.
Pemerintah Provinsi Papua Barat menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sigap dalam menghadapi potensi bencana ini, sekaligus menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan sistem mitigasi bencana di daerah pesisir.
Konferensi pers itu dihadiri langsung oleh Kapolda Papua Barat, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda), Kasdam XVIII/Kasuari, Kepala Basarnas Papua Barat, Kepala BPBD Papua Barat, serta sejumlah kepala OPD terkait lainnya.(jp/ask)