MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw akui belum serahkan hibah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), permasalahan internal terkait pertanggungjawaban jadi alasan utama.
“Problem di internal mereka terkait dengan pertanggungjawaban, kalau sudah beres baru kita lanjutkan dengan pembahasan anggaran. Penganggaran koni merupakan kewajiban kita (Pemprov) yang harus diberikan,” ujar Waterpauw, Kamis (25/5/2023).
Menurut dia, penyiapan atlet Papua Barat harus tetap berjalan sehingga anggaran pembinaan akan dikonsultasikan untuk diberikan kepada pengurus daerah masing-masing cabang olahraga.
“Persiapan atlet harus tetap jalan apakah nanti melalui KONI atau langsung ke pengurus cabang olahraga,” lanjut dia.
Waterpauw berharap, atlet yang mewakili Provinsi Papua Barat pada ajang olahraga nasional merupakan atlet asli yang dilahirkan oleh daerah, sehingga diperlukan pembinaan yang benar-benar serius.
“Saya mau atlet yang kita bawa di PON adalah anak asli papua barat, tidak lagi sistem beli pemain dari luar, kita semua bertanggungjawab atas pembinaan olahraga untuk anak-anak Papua,”sebut dia.
Lahirnya atlet lokal berbakat, dia menyebut, harus ada pembinaan berjenjang dan pembenahan terhadap pengurus olahraga di daerah tersebut.
“Kata kuncinya adalah kepengurusan yang harus dibenahi, serius membenahi dan mendorong prestasi anak-anak secara berjenjang tentu tidak sulit untuk melahirkan atlet untuk wakil Papua Barat,” tandas dia. (jp*)