2.1 C
Munich
Senin, Desember 23, 2024

Soal Dua Warga Manokwari yang Positif, ini penjelasan Satgas Covid-19 Papua Barat

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Papua Barat, mengeluarkan rilis, terkait ketiga nama warga asal Papua Barat, yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ini sekaligus menepis informasi kesimpangsiuran yang beredar di media sosial :

Ketiga warga Papua Barat yang positif itu adalah Adam (30 tahun) dan Ahmad (45 tahun) yang berasal dari Manokwari, serta Choirul Anam (37 tahun) dari Bintuni.

“Ketiga warga ini mengikuti Itjima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan dari tanggal 18-19 Maret 2020. Setelah itu besama kontingen lain balik dari Makassar tanggal 22 Maret 2020, menggunakan kapal laut dan tiba di Manokwari tanggal 26 Maret 2020,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap, melalui rilisnya.

Dia mengatakan setibanya di Manokwari, semua kontingen ini diinapkan di Masjid Rahmatan Lil’alamin, Anday, sebagai tempat karantina dan tempat transit untuk kembali ke kabupaten masing-masing.

“Mereka dikarantina selama 14 hari dari tanggal 26 Maret hingga 9 April 2020 dan tanggal 28 Maret 2020, Choirul Anam kembali ke Bintuni melalui jalan darat,” ucapnya.

Selama berada di lokasi tinggal Anday, mereka dipantau oleh Tim Gugus Tugas Kabupaten Manokwari dan provinsi secara berkala. Tiap hari tim dari Puskesmas Maripi juga berkunjung untuk memantau perkembangan kesehatannya.

“Sejak tiba dan menginap di sana mereka sudah diedukasi dan diminta untuk melakukan upaya-upaya pencegahan seperti menjaga jarak saat berinteraksi, pakai masker, dan lain-lain, serta 7 April 2020, dilakukan Rapid Tes untuk 16 warga ber-KTP Manokwari,” terangnya.

“Hasil pemeriksaan 2 positif atas nama Adam dan Ahmad, sehingga keduanya diambil Swab (apusan) lendir tenggorokan untuk pemeriksaan selanjutnya,” tukasnya.

Dia mengaku prosedur ini dilakukan karena Rapid Test tidak digunakan untuk mendiagnosis, tetapi hanya untuk screening, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan di luar Papua Barat menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Untuk konfirmasi dari 25 spesimen yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, 11 hasil sudah dikirim kembali 3 orang positif, dan masih ada 14 spesimen lagi (semuanya milik Bintuni) yang belum selesai diperiksa,” ujarnya.

Dia juga mengatakan sejak Jumat, 17 April 2020, setelah dinyatakan positif Covid-19, Adam dan Ahmad telah dirawat/diisolasi di RS Provinsi (kompleks Bumi Marina). Selama masa perawatan/isolasi ini, mereka akan mendapatkan pengobatan.

“Masa isolasi dan perawatan ini diperkirakan berkisar 7-14 hari. Bila dilihat dari kondisi mereka, maka prognosis kesembuhannya sangat tinggi, artinya mereka dapat segera sembuh dan setelah perawaan 7-14 hari, mereka akan diperiksa kembali swab tenggorokannya sebanyak 2 kali (dalam selang beberapa hari),” ujarnya.

“Bila dalam 2 kali pemeriksaan hasilnya negatif maka mereka dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke keluarganya. Dengan kesembuhan ini otomatis rantai penularan virus dari mereka akan terputus,” ungkapnya.

Dia menambahkan, selain kedua nama tersebut Adam dan Ahmad, tidak ada nama lain lagi yang positif Covid-19 di Manokwari hingga Sabtu, 18 April 2020, demikian juga di Bintuni.

“Selain anggota keluarga dan sesama peserta Ijtima Ulama asal Papua Barat, kami menghimbau kepada masyarakat lain yang merasa pernah berinteraksi/kontak dekat dengan ketiga nama ini dapat segera melaporkan diri ke petugas kesehatan atau gugus tugas kabupaten/provinsi untuk dilakukan pemeriksaan, dan tidak perlu takut,” ujarnya.

Dia juga berharap masyarakat tidak perlu menolak perawatan keduanya yang terkonfirmasi positif di rumah sakit. Karena rumah sakit memang disiapkan untuk merawat orang sakit.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan percaya bahwa penularan dapat melalui angin yang diterbangkan dari rumah ke rumah, atau dari kompleks rumah sakit ke pemukiman sekitarnya. Virus ini hanya menular melalui percikan cairan yang keluar saat batuk/besin atau saat bicara, kontak tubuh, misalnya jabat tangan, berpelukan, dan lain sebagainya,” tandasnya.(me)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta