RANSIKI, — Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Manokwari Selatan (Mansel) La Mango mengeluhkan kurang tepat sasarannya mekanisme pemberian bantuan seperti BLT.
Hal ini kata dia, kurang update-nya data penduduk yang dipakai dalam prosedur penyaluran bantuan.
“Karena ada seperti data ganda, sehingga tidak tepat sasaran. Entah data yang kurang valid, atau pendataan yang kurang sampai ke lapangan,” tuturnya.
Kata dia, sebagai Ketua KKST Mansel, dirinya sudah beberapa kali menerima keluhan dari warga yang berhak menerima bantuan, namun tidak memperoleh bantuan.
“Jadi ini bukan masalah OAP dan pendatang. Ini masalah kesejahteraan. Kita juga datang ke sini mencari nafkah, sehingga masyarakat yang berhak, bisa kemudian menerima bantuan,” ujarnya.
Dia kemudian berharap, adanya perbaikan pada penginputan data, sehingga bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.
“Kalau bisa data tersebut bisa diupdate berkala. Biar kita juga kedepan bisa membangun komunikasi dengan perangkat kampung, dan setiap warga yang berhak, bisa mendapat bantuan secara merata,” ucapnya.
Menyikapi hal tersebut, Kepala BPS Manokwari Melianus Yosep Wamafma mengatakan, selama ini data yang dipakai pemerintah, merupakan data dari 2015.
“Dengan keluhan warga, kemudian Pak Jokowi mengeluarkan Inpres No 4 Tahun 2022 tentang pementasan kemiskinan. Berkenaan dengan keluhan masyarakat tersebut, hadirlah Registrasi Sosial Ekonomi yang dilakukan BPS,” ungkapnya.
Disinggung terkait update data berkala, dirinya mengaku, masih akan menunggu instruksi lanjutan.
“Kita harap setiap data di setiap lembaga menjadi satu data yang kuat. Regsosek yang kita lakukan ini sifatnya langsung. Serta pendataan sudah, 2023 datanya kita olah. Untuk update, kita jalankan tugas negara,” tukasnya.(JP)
