DPD RIKab ManokwariPapua BaratPemprov PBPendidikan

Senator Filep Wamafma Optimis Teknologi Mampu Mencerdaskan Generasi Papua Barat

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com–Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, SH., M. Hum memandang pentingnya teknologi bagi masa depan generasi di Tanah Papua, khususnya di Bumi Kasuari Papua Barat.

Sebagai anggota DPD RI, tentunya Ia mempunyai kewajiban dan target pencapaian untuk bagaimana mencerdaskan generasi Papua Barat sehingga mampu bersaing secara nasional maupun internasional.

Salah satu teknologi yang dinilai mampu mencererdaskan anak Papua adalah program AI Ready ASEAN yang digagas oleh Fundation ASEAN bekerja sama dengan Google.org melalui Yayasan Kaizen Collaborative Impact.

Melalui Program ini, Dr. Filep optimis akan mampu mencerdaskan anak-anak Papua Barat.

“Sebagai Ketua Komite III DPD RI, tentu saya mendukung penuh program AI Ready ASEAN yang perlu juga mendapat dukungan pemerintah daerah, karena dinilai mampu meningkatkan kualitas SDM Papua Barat kedepan,” sebut Dr. Filep.

“Saya optimis apa yang kita lakukan sebagai wakil daerah di pusat dalam memperkenalkan teknologi dan informasi kepada anak-anak kita, akan membuat mereka menjadi anak-anak yang cerdas. Sehingga kedepan dengan adanya pengetahuan teknologi ini akan memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan mereka baik dalam pendidikan, bisnis, ekonomi juga kreasi yang lain,”tegasnya

“Jadi saya tidak akan segan-segan untuk selalu mencari inovasi baru, mudah-mudahan bisa menjawab tantangan anak-anak mudah di Papua Barat,” sambungnya.

“Karena kalau bukan kita anak-anak Papua sendiri, pemimpin-pemimpin yang di berikan kekuasaan dan kedaulatan rakyat ini, yang membantu siapa lagi?,” ujarnya .

Menurut Senator Filep, ini bukan masalah politik semata tapi tentang bagaimana agar edukasi itu dapat berjalan secara baik.

Terkait teknologi tersebut , ia mengaku telah menyampaikan juga kepada pemerintah pusat melalui Kementerian terkait agar pendidikan non formal serupa harus diakomodir dalam program pemerintah sehingga benar-benar bisa menjawab kebutuhan di daerah.

“Kalau anak-anak kita bisa memahami yang kita lakukan hari ini, saya yakin mereka akan bangga dan juga banyak berliterasi dengan baik dan sebaliknya kalau tidak kita afirmasi dan bijaki maka teknologi ini menjadi masalah bagi mereka,” ketusnya.(jp/ask)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta