MANSEL,JAGATPAPUA.com-Kepala Sekolah, bendahara serta operator tingkat SD dan SMP di Manokwari Selatan (Mansel) menerima Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (arkas) , di SMP Negeri Ransiki, Selasa (28/6/2022).
Ketua Panitia pelaksanaan Bimtek Arkas Erik Rajai menuturkan, pelaksanaan Bimtek ini melibatkan 11 SMP serta 29 SD di Mansel. Selain itu, turut langsung dihadiri utusan dari Kemendikbud.
“Sebenarnya Arkas ini sudah ada sejak 2016, dan waktu itu sudah ada Bimtek untuk tingkat SMP, namun pelaksanaannya tidak maksimal. Baru sekarang ini kita laksanakan kembali,” tuturnya.
Ia mengakui, selama ini, masih ada kekurangan terkait SDM dalam pemaksimalan pengelolaan anggaran. Sehingga ia berharap, dengan adanya Bimtek ini, ada peningkatan pemahaman pada setiap sekolah yang ada.
“Karena Arkas ini sangat penting, mulai dari perencanaan sampai pada pelaporan. Selain itu, Arkas ini sudah terkoneksi dengan SIPD,” terangnya.
Hal yang sama juga diutarakan Kadis Pendidikan Mansel, Tera Auri. Ia berharap, setiap sekolah yang ada di Mansel bisa melaksanakan perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan lebih baik.
“Ini aplikasi sendiri, terpisah dari Dapodik. Jadi kita ingin bantuan DAK non fisik yakni dana BOS bisa dikelola dengan baik,” ucapnya.
Ditekankan Auri, setiap sekolah yang ada harus bisa meminimalisir kekeliruan administrasi.
“Pelaksanaan Bimtek ini harus menjadi awal dari perbaikan. Sehingga dalam pelaksanaan kedepan bisa jauh lebih baik,” imbuhnya.
Pelaksanaan Bimtek ini juga mendapat respon positif dari Pemda Mansel. Di mana, Asisten III Setda Mansel Piter Ranthe yang turut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, aplikasi ini akan sangat menunjang pelaksanaan pengelolaan keuangan d setiap sekolah.
“Mulai dari perencanaan sampai pada pelaporan pasti membawa dampak baik. Ini sangat berarti dalam sistem pengelolaan yang ada jauh lebih baik,” ungkapnya
Lanjutnya, dalam kemajuan jaman yang kian berkembang, sekolah harus siap untuk terus berinovasi.
“Aturan apa yang ditetapkan pusat, kita sisipkan dengan kearifan lokal. Kita harus kemas ini dalam program dari masing-masing sekolah. Namun tentu kita harus sesuaikan dengan kondisi daerah. Jadi Disdik akan meramu, agar sesuai dengan kebutuhan pendidikan di daerah,” pungkasnya.(jp/dhy)