Satgas Covid-19 Pabar Disarankan Susun Pentahapan Menuju Era ‘New Normal’

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Kepala Staf Daerah Militer XVIII/Kasuari/Papua Barat Brigjen TNI Ferry Zein menyarankan Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat dapat segera menyusun pentahapan menuju penerapan ‘New Normal’.
Hal ini dimaksudkan agar semua pihak tertib dalam menerapkan protokol kesehatan saat ‘New Normal’ atau Normal Baru diberlakukan diwilayah Papua Barat.
“Sebelum ‘New Normal’, tahap pertama yang harus dilakukan adalah prakondisi. Pada tahap ini terkait sosialisasi dan edukasi tentang Protokol Kesehatan. Sehingga masyarakat bisa tertib dan sejumlah daerah di Indonesia juga sedang menuju ‘New Normal,” ujarnya pada pada rapat evaluasi penanganan Covid-19, Rabu (10/6/2020).
Selain itu, lanjut dia, Papua Barat harus menentukan target tentang kapan Normal Baru bisa diterapkan. Wilayah serta aktivitas publik pun harus dipetakan agar dapat menyusun skala prioritasnya.
“‘Pemberlakuan Normal Baru ini tidak harus diterapkan serentak, maka Satgas harus punya gambaran prioritas daerah mana yang bisa lebih dulu menerapkan, begitu pula aktivitas publik misalnya transportasi, pendidikan, kegiatan ibadah dan lain sebagainya,” ucapnya.
Dia juga mengatakan untuk membantu proses edukasi, sosialisasi dan pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, Kodam XVIII Kasuari, telah menyiapkan 2000 personil lebih yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Pihaknya juga sudah menginventarisir fasilitas umum, fasilitas publik serta berbagai aktivitas atau kegiatan masyarakat serta pelaku usaha untuk menuju penerapan ‘New Normal’, seperti pelabuhan, pasar, terminal, dermaga, tempat ibadah.
“Kodam Kasuari dan seluruh jajaranya siap membantu Pemda dalam menyiapkan Normal Baru di seluruh kabupaten/kota, apalagi Badan kesehatan dunia atau WHO memprediksi wabah corona ini dapat berlangsung lama. Sehingga kondisi ini memaksa orang di seluruh negara untuk memiliki tatanan atau kebiasaan baru dalam menjalankan aktivitas,” jelasnya.
Dia menambahkan sejumlah negara di dunia saat ini telah menerapkan Normal Baru, meskipun angka penularan Covid-19 di negara tersebut cukup tinggi. Langkah itu ditempuh untuk mencegah tekanan ekonomi yang lebih parah yang dapat menimbulkan dampak buruk lainnya.
“Kasus Covid-19 di Indonesia masuk kategori menengah. Begitu pun di Papua Barat, masuk kategori sedang dibanding sejumlah daerah di Indonesia lainnya. Dari kajian epidemologi menunjukan kita memang belum siap, lalu pertanyaanya kapan kita siapnya,” tandasnya.(me)