SORONG,JAGATPAPUA.com– Rapat Kerja ke -I Suku Byak Provinsi Papua Barat, yang dipusatkan di Kampung Yansaway Distrik Batanta Kabupaten Raja Ampat, besok (5/5/2022) difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Raja Ampat sebagai tuan rumah, dan dukungan dari para kepala suku Byak Se- Papua Barat.
Hal itu ditegaskan Mansonanem Dr. Filep Wamafma kepada wartawan di Sorong, Rabu (4/5/2022).
“Saya tegaskan dan perlu publik tahu, bahwa raker suku Byak ke-I Papua Barat di Raja Ampat merupakan tanggung jawab langsung dari masyarakat dan pemerintah Raja Ampat yang bersedia menjadi tuan rumah Raker suku Byak. Selain itu juga adanya dukungan dari kepala suku Byak dari kabupaten, kota se-Papua Barat”tegas senator Filep menepis isu bahwa Raker I suku Byak murni difasilitasinya.
Sementara terkait dengan KM Sabuk Nusantara 96 yang akan digunakan oleh masyarakat Biak dari Manokwari Raya ke Yansawai di Raja Ampat merupakan kebijakan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan berdasarkan surat yang diajukan oleh kepala suku Byak ke Provinsi Papua Barat dan Kementerian Perhubungan di Jakarta.
Menurut Senator Filep, semua pihak harus memahami, terbentuknya kesukuan di wilayah Papua Barat, khususnya suku Byak semestinya tidak dijadikan masalah, apalagi di jadikan bahan diskusi dalam salah satu whatsapp grup. Namun yang dipikirkan adalah bagaimana semua suku yang ada di Papua Barat bersatu untuk membangun Papua Barat bersama pemerintah.
Dalam konsolidasi suku Byak di Papua Barat lebih lanjut Senator Filep, jangan dinilai sebagai suatu hal negatif, namun menjadi sebuah penghormatan sebagai pemersatu suku Byak. Tetapi sebagai bagian dari penyatuan bagi semua suku lainnya di Papua Barat.
“Hadirnya suku Byak di wilayah Doberay dan Bomberay di Papua Barat jangan dijadikan sebagai masalah, namun historis suku Byak di daerah ini yang mau dibangkitkan sebagai bentuk pemberdayaan dalam suku. Terkait adanya isu tentang dinamika politik tahun 2024, bukan saatnya untuk dibahas karena hanya akan memecah suku. Sebab bicara soal politik tentu saja itu pilihan murni rakyat, maka tidak selayaknya kesukuan Byak dipersoalkan dalam dinamika politik mendatang,”ketus Senator Filep
“Kita bukan bicara politik tapi kita saat ini bicara suku Byak di Papua Barat, sebab selama ini kita suku Byak masih terpisah satu sama lain, namun saat inilah kita menggunakan kapasitas yang ada dengan kemampuan moril dan materil untuk mempersatukan suku ini sehingga kita ini harus saling baku kenal satu sama lain”tandas Filep.(jp/ask)