MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui terganggunya pasokan listrik di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.
Padahal secara kapasitas, Bintuni memiliki beban puncak listrik sebesar 3.5 MW, sedangkan suplay listrik di kabupaten tersebut 4.8 MW.
General Manager UP3 Manokwari, Sulisiyono, mengungkap kebutuhan listrik di Bintuni, sebenarnya cukup dan tidak ada masalah. Namun persoalan pemadaman yang sering terjadi akibat faktor alam dan ulah manusia.
“Saluran yang tersambung dari BP ke Bintuni sepanjang, 183 KM. Itu sudah termaksud 30 KM jalur laut. Kabel tanah ke bibir laut yang sering gangguan,” ujarnya dalam jumpa pers, Rabu sore.
“Gangguannya seperti di makan binatang. Kabelnya propos sampai ke dalam. Kalau bocor yah meledak. Beberapa kali juga kita dapati kabel di potong orang, karena bekas potong dan rapuh itu beda,” jelasnya.
Kalau kapasitas kabel, masih mampu menampung daya, dengan ukuran kabel 150 mili. Dan PLN juga tengah mengupayakan bintuni terang. Agar, ketika BP gangguan, suplay listrik tetap stabil.
“Mesin yang sementara masuk 3.3 MW, ditambah yg lama 2.5 MW, jadi totalnya 5.7 MW,” tambahnya.(red)