AdatBawaslu ManokwariBiakDPRD ManokwariEkonomi & BisnisHeadlineHukum & KriminalInfo IklanJayapuraKab FakfakKab KaimanaKab ManokwariKab Manokwari SelatanKab Pegunungan ArfakKab Teluk BintuniKab Teluk WondamaMaybratMRP Provinsi Papua BaratOlahragaPapuaPapua BaratPemerintahanPendidikan & KesehatanPolitikProvinsi Papua BaratRaja AmpatRedaksiReligiSorongSosial BudayaTak BerkategoriTambrauw

Pimpin Upacara Hardiknas Di Momiwaren, Wempi Ajak Dunia Pendidikan Jiwai Ki Hajar Dewantara

MANSEL,JAGATPAPUA.com– Pemrintah Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) menggelar upacara dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021.

Wakil Bupati Wempi Rengkung bertindak sebagai pembina, pelaksanaan upacara tersebut dilaksanakan di Halaman SD 74 Siwi, Distrik Momiwaren, Senin (3/4/2021).

Wempi saat membacakan pidato Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim mengatakan, Hardiknas 2021 ini, merupakan kali kedua diperingati dalam suasan pandemi covid-19.

“Masa-masa ini tidaklah mudah bagi para pendidik, pelajar, orang tua, serta kita semua yang menjalani aktivitas di tengah wabah yang masih melanda dunia,” jelasnya.

“Pada hari Iahir Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, sekaligus hari penting bagi pendidikan nasional ini, marilah kita kesampingkan sejenak segala kesulitan. Hari ini kita bangkitkan semangat untuk menyongsong lembaran baru pendidikan Indonesia” tambahnya.

Dikatakannya, melalui Hardiknas ini, harus menjadi momentum bagi dunia pendidikan tanah air untuk menjiwai pemikiran Ki Hajar Dewantara.

“Agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, serta terwujudnya kemerdekaan belajar yang sejati,” tandasnya.

Ia menekankan Kemendikbud secara konsisten melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan.
Dalam upaya tersebut, ada 4 upaya perbaikan yang tengah digodok Kemendikbud.

“Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen,” terangnya.(JP/NAE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta