MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat, tahun 2021, menaikan anggaran Program Strategis Ekonomi dan Kelembagaan Kampung (Prospek) pada 12 kabupaten dan 1 kota di wilayah itu.
Rinciannya, setiap kampung akan memperoleh dana Prospek sebesar Rp.265 juta, Rp 175 juta untuk Kelurahan dan Rp. 125 juta untuk Distrik.
“Program Prospek berupa bantuan keuangan kepada Distrik, Kelurahan dan Kampung, untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pembangunan sektor ekonomi dan kebutuhan dasar masyarakat asli Papua,” ungkap Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, Rabu (25/11/2020).
Gubernur berharap peningkatan anggaran prospek dapat menjadi pengungkit efektifitas pelaksanaan dana desa yang lebih efektif bagi pembangunan masyarakat asli Papua.
“Manfaat langsung program prospek menyasar pada peningkatan kapasitas dan indeks pembangunan manusia khusus di daerah terpencil,” ujar Gubernur.
Gubernur menyebutkan, selain memberikan bantuan bagi Kampung, Kelurahan dan Distrik. Di 2021, pemerintah juga memberikan bantuan perlindungan sosial yang bersumber dari dana Otsus. Bantuan ini dikhususkan bagi balita dan lanjut usia (lansia) orang asli Papua.
“Kedua program yang bersumber dari dana Otsus ini sengaja diberikan agar mampu mencapai visi mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” ucapnya.
Sementara Kepala Bappeda Papua Barat, Dance Sangkek menyatakan, suntikan kenaikan anggaran prospek sesuai amanat pasal 8 ayat 1 huruf b Peraturan Daerah Khusus Provinsi Papua Barat Nomor 2 Tahun 2019, dan telah selaras dengan prioritas RPJMN Tahun 2020-2024.
“Program prospek ini sangat tepat selain selaras dengan RPJMN, dana ini juga menyasar kondisi pandemi dan pemulihan sektor ekonomi,” terangnya.
Ditambahkan, saat ini 1.742 Kampung, 92 Kelurahan dan 218 Distrik di seluruh Papua Barat, telah menerima pencairan anggaran prospek tahap I dan II dan sisa tahap III.
“Program prospek sempat terhenti di tahun 2018 dan 2019. Pada Tahun 2020 kembali digulirkan untuk memperkuat integrasi dan sinergi pelaksanaan Otsus melalui pendekatan kerjasama dan keberpihakan pada orang asli Papua,” sebutnya.
“Harapan kita program bantuan ini dapat membawa perubahan dan pemulihan sektor ekonomi masyarakat asli Papua di tengah pandemi Covid-19” tandasnya.(sos)