MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Pemerintah Provinsi Papua Barat, menggelar upacara peringatan Hari Rimbawan ke 41 tahun 2024, pada Senin (18/4/2024).
Upacara yang berlangsung di Lapangan apel pemprov Papua Barat itu dipimpin Pj Gubernur Papua Barat DR Ali Baham Temongmere MPT, dan dihadiri Forkopimda serta Seluruh pimpinan OPD dilingkup Pemprov Papua Barat.
Ali Baham Temongmere saat membacakan amanat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc
memberikan penghargaan kepada seluruh rimbawan Indonesia, yang telah memberikan kinerja terbaik dalam lingkup tugas dan profesi mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan secara berkelanjutan.
Hari rimbawan dengan mengusung tema “Bakti Rimbawan, untuk Tanah Air, untuk Bangsa” mengandung makna reflektif dan evaluatif atas apa yang telah kita lakukan bersama sebagai Rimbawan.
Kekayaan, keindahan dan keberagaman alam
Indonesia telah menuntun pemahaman bersama sebagai bangsa yang tidak hanya memanfaatkan sumberdaya alam untuk generasi masa kini.
Namun juga harus memastikan keberlanjutan pemanfaatannya bagi generasi mendatang. Pemahaman ini membangkitkan kesadaran bersama untuk sedapat mungkin mengatasi tantangan tekanan kepada sumberdaya alam, yang dimungkinkan dapat mengganggu keberlangsungan pemanfaatannya bagi generasi masa depan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
merumuskan tujuan pengelolaan lingkungan dan kehutanan hingga 2045. Diarahkan untuk kondisi lingkungan dan hutan yang sehat, untuk mendukung perikehidupan Indonesia sebagai negara yang maju dan mandiri.
Ia juga mengajak seluruh rimbawan jajaran Kementerian, jajaran pemerintah daerah, dunia usaha dan aktivis sosial kemasyarakatan, para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat, untuk dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran ataupun kegiatan nyata di lapangan.
“Serta terus konsisten membangun bagi kemajuan pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan,”ujarnya
Ia menilai kerja keras semua elemen bangsa telah banyak menghasilkan perkembangan nyata di lapangan dengan aktivitas seperti pencegahan permanen karhutla, Forest Landscape Management multi usaha kehutanan, perhutanan sosial dan hutan adat.
Juga konservasi, wildlife preservasi, dan kemitraan konservasi, kemitraan konsesi, tata kelola gambut dan mangrove, penurunan laju deforestasi, ekoriaprian, internalisasi cinta alam dengan penanaman serentak, FoLU Net Sink 2030, law enforcement, dan Forest Carbon Governance, ekonomi sirkuler, partisipasi publik yang cukup luas, serta penerapan prinsip ESG, Environment, Social and Governance.
“Untuk itu saya harapkan kedepan agar hal-hal yang telah kita bangun susah payah bersama dan diantaranya berhasil baik dengan pengakuan Internasional serta kemudahan pelayanan birokrasi bagi masyarakat dan dunia usaha; serta penegakan hukum agar dipertahankan, dilanjutkan, dan dikembangkan,”bebernya
Ia berpesan pada aspek dimensi sosial dan interaksi publik/masyarakat, masih perlu di intensifkan, mengingat masyarakat Indonesia secara umum adalah masyarakat yang dalam kehidupannya menyatu dengan alam.
“Terus lakukan konsolidasi Rimbawan dan dedikasi Rimbawan untuk Indonesia tercinta,”tutup Siti Nurbaya.(jp/fir).