
MANOKWARI,JAGATAPAPUA.com— Pemerintah Daerah Manokwari memberikan makanan tambahan bagi ibu hamil dan keluarga resiko stunting (KRS). Ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil bupati Manokwari.
Pemberian makanan tambahan tersebut dilakukan Wabup Manokwari, H. Mugiyono pada kamis (26/6/2025) di Rumah Kreativitas anak UPTD PPA Sanggeng Manokwari.
“Kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) dalam rangka 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Manokwari adalah bentuk gerakan orang tua asuh cegah stunting (GENTING) bagi sasaran ibu hamil dan baduta keluarga resiko stunting (KRS), ” kata Wabup Mugiyono.
Menurut ia saat ini pemda bersama stakeholder tengah melakukan percepatan penurunan stunting secara optimal, terbukti dari beberapa laporan lapangan yang menyatakan Balita stunting yang diintervensi mengalami perubahan terutama perubahan dalam status gizi.
“Kegiatan GENTING adalah sebagai upaya gotong royong lintas sektor untuk mempercepat penurunan stunting bagi sasaran GENTING itu sendiri dengan menyasar ibu hamil dan baduta 0-23 bulan dari keluarga resiko stunting,” sebutnya.
“Tentu ini merupakan bagian dari upaya dalam penanganan masalah gizi. selain distribusi makanan, penting juga untuk terus memberikan edukasi gizi kepada masyarakat agar mereka dapat memahami pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang,” ujarnya
Untuk itu, ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
“Bekerjasama dengan sektor-sektor terkait lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki akses terbaik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” tuturnya.
Ia mengajak semua pihak berkomitmen, berkolaborasi, dan bekerjasama dalam upaya untuk membantu menurunkan angka prevalensi secara signifikan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di daerahnya.
“Saya meminta agar petugas kesehatan dan kader posyandu untuk terus melakukan pemantauan/kunjungan ke rumah-rumah ibu hamil, keluarga yang punya baduta untuk selalu menggunakan posyandu sebagai tempat untuk memperoleh pelayanan dan memantau tumbuh kembang anak termasuk pertumbuhan berat badan dan tinggi badan, “bebernya.
Sebab kata Mugiyono, tumbuh kembang badutra/ balita sangat ditentukan oleh asupan makan yang diberikan sehingga terlahir generasi penerus yang optimal, sehat, dan berkualitas.
“Mari kita semua berkomitmen, berkolaborasi, dan bekerjasama dalam upaya untuk membantu menurunkan angka prevalensi secara signifikan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita,”ajaknya lagi.(jp/alb)