Kab ManokwariProvinsi Papua Barat

Pembangunan Jembatan Layang dan Alih Trase Jalan Serap Rp1 Triliun

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Pemerintah Kabupaten Manokwari berkomitmen untuk tetap melakukan penataan fasilitas publik dan transportasi dalam kota sebagai wajah ibu kota Provinsi Papua Barat.

Komitmen tersebut dituangkan dalam perencanaan pembangunan jembatan layang yang menghubungkan Bandar Udara Rendani sampai ke Lapangan Borasi.

Bupati Manokwari, Hermus Indou S.IP M.H, mengatakan total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan layang dan alih trase jalan dalam kota membutuhkan anggaran sebesar mencapai Rp 1 Triliun. Anggaran tersebut dinilai wajar untuk ukuran Manokwari sebagai ibu kota provinsi.

“Balai PU sudah menghitung kurang lebih alokasi anggaran mencapai 1 triliun karena itu tidak dapat dilakukan sekaligus apabila kondisi pandemi Covid-19 seperti ini. Kita targetkan dalam tiga tahap hingga 2024 atau 2025 selesai,” terangnya saat meninjau titik – titik pembangunan jembatan layang dalam kota bersama tim Kedeputian I KSP Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi.

Hermus melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan diyakini akan menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat di Manokwari. Selain juga akan menghilangkan Kekumuhan dalam kota serta memperindah kota.

“Sebagai ibukota provinsi kita harus bisa bertransformasi. Dengan adanya infrastruktur yang hebat di Manokwari maka itu menjadi simbol kewibawaan presiden dan menteri di Manokwari,” paparnya.

Senada dengan itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP, Helson Siagian menyatakan dukungan kepada Bupati Manokwari dalam mendorong pembangunan infrastruktur publik di Manokwari.

Diakuinya pembangunan jembatan layang dan alihkan trase jalan serta penataan pasar Sanggeng akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“KSP mendukung penuh apa yang direncanakan oleh bupati untuk dikerjakan. Membangun Papua jangan pakai hiring – hitung,” tandasnya.

Rute peninjauan lokasi pembangunan jembatan layang dan alih trase jalan serta bandara Rendani di antara, Pelabuhan Anggrem, Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat. Kedua, Pasar Sanggeng dan Pasar Ikan Sanggeng, Jembatan Rendani yang merupakan jalan lingkar dua. Titik terakhir yang juga ikut ditinjau yakni bandara Rendani, Manokwari. (jp/joi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta