MANSEL,JAGATPAPUA.com-Sekretaris Inspektorat Manokwari Selatan (Mansel) Haryadi menuturkan, pihaknya akan memulai penginputan data Monitoring Centre for Prevention (MCP) KPK pekan depan.
Olehnya kata Haryadi, Inspektorat akan menyurati sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masuk dalam delapan area intervensi KPK.
“Ini tindak lanjut dari Rakor dengan KPK waktu lalu. Kita akan panggil satu-satu pimpinan OPD yang masuk dalam area intervensi KPK,” tuturnya, Kamis (9/6/2022).
Capaian MCP di Mansel memang masih menjadi PR yang harus dicarikan solusi. 2021 lalu, MCP Mansel hanya mencapai 16 persen. Capaian MCP tertinggi Pemda Mansel sendiri ada di 2020. Dimana, MCP Mansel di tahun tersebut ada di angka 40 persen. Haryadi mengungkapkan, ada sejumlah kendala yang harus dihadapi, salah satunya ada beberapa permintaan data baru dari KPK.
“Banyak permintaan data baru dari KPK, yang kita di Mansel masih dalam tahap penyesuaian semua. Seperti UKPBJ kemarin baru terbentuk, terus ada lagi regulasi-regulasi yang kita di Mansel belum bisa jalankan. Kemudian soal perizinan, inflasi pajak kita belum ada semua. Makanya tahun ini kita akan benahi semua,” ujarnya.
Lanjutnya, Inspektorat sediri menargetkan tahun 2022 ini MCP Mansel mencapai 60 persen.
“Olehnya untuk mencapai target tersebut kita butuh agar setiap pimpinan OPD yang masuk dalam delapan area intervensi KPK agar bisa proaktif,” pungkasnya.(jp/dhy)